Pesisir Selatan — Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, memaparkan salah satu program unggulan daerah, yakni Program Nagari Kanyang, dalam acara refleksi capaian 100 hari kerja bersama Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim di Painan Convention Center pada hari ini, Rabu (5/6).
Dalam sambutannya, Hendrajoni menegaskan bahwa kebutuhan pangan masyarakat merupakan prioritas utama pemerintah daerah.
"Produksi pangan harus dijaga agar tetap dalam kondisi surplus. Untuk mencapainya, dibutuhkan langkah-langkah terencana dari hulu ke hilir yang dilakukan secara terpadu dan melibatkan seluruh instansi terkait,"ungkap Hendrajoni.
Salah satu persoalan mendesak di sektor hulu adalah kerusakan jaringan irigasi akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Pesisir Selatan pada Maret 2024. Banyak saluran irigasi, baik primer, sekunder, maupun tersier mengalami penyumbatan dan kerusakan yang signifikan. Hal ini berpengaruh langsung terhadap produktivitas pertanian.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut, mulai dari inventarisasi kerusakan, penyusunan rencana program perbaikan, hingga pelaksanaan langsung di lapangan. Langkah konkret seperti perbaikan irigasi dan pembukaan akses air ke lahan pertanian terus dilakukan secara bertahap.
Selain itu, Pemkab juga menggelar gerakan turun ke sawah secara serentak di sejumlah kecamatan, seperti Bayang, Basa IV Hulu Tapan, dan IV Jurai. Kegiatan ini menjadi simbol dimulainya musim tanam tahun 2025 sekaligus bentuk dukungan langsung pemerintah terhadap petani lokal.
Untuk mendukung kelancaran musim tanam, Pemkab Pesisir Selatan telah mengantisipasi ketersediaan benih dan pupuk di berbagai wilayah. Sejumlah daerah bahkan sudah mulai memasuki masa panen, yang menandakan stabilitas produksi pangan tetap terjaga meski sempat terkendala bencana alam.
Di sisi lain, pemerintah juga memastikan ketersediaan pasokan beras dan kebutuhan pokok di pasar tradisional dan gudang Bulog di Sago. Pemantauan harga secara berkala juga terus dilakukan sebagai bagian dari pengendalian inflasi daerah yang dimotori langsung oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Ketahanan pangan ini adalah program prioritas Presiden yang harus kita dukung bersama. Walaupun ada keterbatasan anggaran, saya tetap optimis. Selama 100 hari ini saya aktif menemui para menteri di Jakarta, membawa proposal agar kita mendapat dukungan pusat. Mudah-mudahan Negeri Pesisir Selatan ini bisa terus maju,” ujar Hendrajoni.