Painan, Mei --– Sebanyak 400 kamar penginapan disediakan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan disekitar Kota Painan untuk para tamu iven nasional “Tour de Singkarak” (TdS) 2012 yang akan digelar Juni mendatang.
“Kita sudah siapkan sedikitnya 400 kamar penginapan bagi tamu TdS yang akan menginap di sini nanti. Semua penginapan tersebut tersedia di pusat kabupaten (Painan), “ kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata Seni Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga, Pesisir selatan, Devi Fakhriardi di Painan, Kamis.
Kamar-kamar tersebut tersedia di hotel, wisma, penginapan dan sejumlah rumah masyarakat yang ada di Kota Painan.
Sesuai rencana, kabupaten ini dijadwalkan sebagai etape 6 dengan menempati daerah itu sebagai tempat finis setelah para pembalap memulai (star) di Pariaman.
Rute atau daerah-daerah yang akan dilalui pembalap dari perjalanannya menuju garis finis yang berada di Kota Painan yakni Lubuk Alung (Pariaman), Tabing (Kota Padang), Padang, Teluk Bayur (Kota Padang), Bungus (Padang), Tarusan (Pesisir Selatan) dengan total perjalanan 140 kilometer. Etape VI akan digelar pada 9 Juni 2012.
Di kabupaten itu, pelaksanaan iven tersebut sengaja dipadukan (disatukan) dengan iven tahunannya yakni Festival Langkisau.
Alek (Pesta) besar anak nagari (desa adat) “Rang Pasisie” (orang Pesisir) yang akan digelar selama sepekan mulai 7 Juni mendatang itu merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka melestarikan seni budaya Minang dan mendongkrak sektor pariwisata.
“Seperti biasa, iven itu digelar selama sepekan pada akhir Juli hingga Agustus. Namun, tahun ini berbeda, waktunya dipercepat pada Juni 2012 yang disatukan dengan Tour de Singkarak”, “ kata Devi.
Festival Langkisau merupakan program unggulan kabupaten itu, bertujuan untuk mempertahankan dan mempromosikan seni budaya minang. Selain itu sebagai upaya peningkatan destinasi wisatawan di kabupaten itu.
Pada festival itu akan dilakukan pemilihan duta pariwisata Langkisau. Berbagai pertunjukan juga akan digelar seperti tari Minang, rabab dan bazar. Berbagai produk dan aneka makanan khas kabupaten itu akan dijual pada acara tersebut.
“Dengan memadukan dua iven ini, diharapkan dapat menjadi sarana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisata kedepannya, “ ujar ia.(04)