• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

25 November 2010

1269 kali dibaca

BKSDA Ingatkan Petani Agar Waspada

Painan, November----

Kapolsek Lengayang Iptu Alwi Askar menyebutkan Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar telah mengingatkan warga petani ladang di hutan Bukit Tambang Koto Pulai, Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) agar tetap waspada setelah satu anak Harimau Sumatera ditangkap kemarin.

BKSDA telah mengingatkan warga setempat jangan ke ladang dalam satu bulan ini di atas pukul 17.00 WIB.

"Kita harus waspada terhadap induk harimau dewasa yang sering mendekati anaknya saat terperangkap," katanya.

Ia menambahkan, bila nanti induk harimau masih berkeliaran mencari anaknya, Masyarakat setempat bersama Tim BKSDA akan kembali untuk memasang jerat.

Sebelumnya, harimau sumatera yang masuk perangkap warga di hutan Bukit Tambang Koto Pulai, Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat ditembak bius untuk diobservasi pada kebun binatang Kota Sawahlunto, Rabu (24/11).

"Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) termasuk hewan yang dilindungi. Karena itu, usai di observasi oleh petugas dari Balai KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Sumbar, akan dikembalikan ke habitatnya di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)" kata Kapolsek Lengayang Iptu Alwi Askar.

Harimau tersebut katanya, baru berumur dua tahun dengan panjang badan 2,10 meter dan panjang taring 2 Cm. Kondisinya sebelum ditembak bius telah sedikit lemah.

Terkait kronologis kejadian, Alwi Askar menjelaskan, pihaknya mendapat informasi dari warga pada hari Selasa (23/11) pukul 11.00 WIB, seekor harimau masuk perangkap di ladang milik Dian (45) hari Senin (22/11). Perangkap tersebut dipasang Diris (50) untuk menangkap beruk pengganggu tanaman petani.

Petugas kepolisian bersama pihak Balai KSDA Sumbar datang ke lokasi untuk menyelamatkan anak harimau tersebut. Namun tembakan bius yang dilepaskan berkali-kali dari jarak jauh selalu meleset hingga peluru habis. "Penembakan dengan bius harus hati-hati agar harimau bisa selamat," ujarnya.

Petugas dari Balai KSDA terpaksa ke Kota Padang untuk menjemput persediaan peluru bius. Barulah upaya ini berhasil setelah penembakan dilakukan dari jarak dua meter oleh petugas KSDA di bawah koordinasi dokter hewan (drh) Wisnu Wardana.(04