• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

15 Oktober 2010

1196 kali dibaca

BUAYA SILAUT KEMBALI MEMAKAN KORBAN

Silaut, Oktober----

BERITA terlambat dari Silaut. Risman (18), lelaki bujangan warga Silaut Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan yang tengah asyik menyelam di dasar sungai mencari lokan di Muaro Simungo Batang Silaut, Minggu (10/10) lalu tewas secara mengenaskan diterkam buaya.

Jasadnya baru ditemukan beberapa jam kemudian dalam kondisi tidak utuh setelah warga turun tangan mencari beramai-ramai. Ratapan pilu kedua orang tua dan sanak famili korban terasa menyayat hati, apalagi kedua orang tua korban  menyaksikan langsung anaknya diterkam dan diseret buaya itu ke hilir sungai.

"Kami benar-benar tak bisa memberikan pertolongan tatkala itu. Buaya yang cukup besar itu mengamuk dengan ganas seakan mau mengaduk-aduk isi sungai sambil menyeret korban arah ke muara. Sungguh, mengerikan sekali", ungkap seorang rekan korban kepada pesisirselatan.go.id baru-baru ini.

Ditambahkan warga setempat, ini sudah yang ke tiga kalinya warga silaut yang tewas diterkam buaya dalam waktu setahun terakhir ini. Setiap jasad yang ditemukan selalu dalam kondisi tubuh tidak utuh, dan masyarakat menjadi cemas dan takut setiap hendak ke sungai.

Kapolres Pesisir Selatan AKBP Hariyanto Safruddin ketika dihubungi pesisirselatan.go.id via telephon selulernya sore tadi tidak bisa dikonfirmasi, kendati nada masuk terdengar melalui telephon selulernya. Namun ketika berita ini dikonfirmasi melalui Camat Kecamatan Lunang Silaut Drs.Darmadi membenarkan kejadian tersebut.

"Benar ada warga saya yang diterkam buaya. Kejadiannya Minggu lalu, dan ini korban yang ke tiga kalinya dalam rentang waktu setahun terakhir", tutur Camat Darmadi melalui telephon selulernya.

Camat Darmadi berharap adanya petunjuk lebih lanjut dari pemerintah untuk mengantisipasi meraja lelanya buaya-buaya ini. Sudah tiga orang warga yang korban diterkam buaya. Apakah akan dibiarkan terus korban-korban lain berjatuhan, sementara sungai ini adalah sumber kehidupan dan juga sebagai mata pencaharian warga, tanya Darmadi.

"Ada sekitar 15 ekor buaya yang terdapat di Batang Silaut ini. Kami menyadari buaya ini merupakan satwa yang dilindungi. Tetapi ketika korban terus berjatuhan, apa yang mesti kita lakukan?, tanya camat lagi.*(j4rt/01)