• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

20 September 2011

565 kali dibaca

Bukit Longsor, Dua Keluarga Mengungsi

Painan, September----

Dua keluarga di Nagari (Desa) IV Koto Hilie Kecamatan Batangkapas, Kabupaten Pesisir Selatan terpaksa meninggalkan rumah yang ditempati akibat tanah longsor menimbun sebagian rumahnya Minggu (18/9) malam.
Informasi pemilik rumah naas itu, Tek Jus (65) ketika dihubungi di Batangkapas tadi pagi mengatakan, guyuran hujan Minggu sore mengakibatkan tanah bukit Air Terjun longsor menimbun sebagian dinding rumahnya.

Kejadian itu sekitar pukul 20.00 WIB, saat itu Tek Jus bersama tiga cucunya yang masih berusia Sekolah Dasar (SD) tengah tidur diruang tamu, tiba-tiba Tek Jus mendengar dentunan dan gemuruh kecil dari atas bukit. Bunyi itu adalah tanah bercampur material (batu-batu) yang didorong air bah turun dari bukit menuju rumah yang dihuni Tek Jus. Suara itu tersentak membawa Tek Jus terbangun dari tidurnya dan membangunkan semua cucunya.

Dalam hujan deras itu, Tek Jus berlalu ke luar rumah dan melihat ke arah gemuruh air membawa meterial yang mengarah ke rumahnya. Ia tersentak kembali berlari masuk rumah menjemput cucu-cucunya yang masih berada dalam rumah. Tek Jus tidak lagi mempedulikan suara teriakan tetangganya yang sudah berada diluar rumah memanggil manggil Tek Jus untuk meninggalkan rumah karena air bah dan material semakin mendekati rumah Tek Jus.

Tidak beberapa lama, Tek Jus bersama tiga cucunya berada diluar rumah, tanah material dan pohon-pohon kecil yang berada tidak jauh dari rumah itu menyambar bagian dinding dan atap rumah Tek Jus. Untung sebuah pohon besar yang berada dekat rumah itu menahan material dan longsoran tanah bukit sehingga tekanan air bah tidak begitu kuat menerjang dinding rumah itu. Akibat kejadian itu, meski rumah TekJus belum mengalami kerusakan parah, namun dikhawatirkan mengancam jiwa manusia jika masih ditempati karena sebagian dinding sudah tertimbun material longsoran.

Wali Nagari (Kepala Desa) IV Koto Hilie Kecamatan Batangkapas, Antosias didampingi Kepala Kampung, Pasar Kuok, Taswir di Batangkapas mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi pascalongsor malam itu. Ia meminta penghuninya untuk meninggalkan rumah tersebut, karena dikhawatirkan mengancam jiwa jika masih ditempati. Tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, namun dua keluarga telah mengungsi ke rumah saudaranya di Pasar Kuok.

Selain rumah Tek Jus dan Har, lima rumah lainnya di tepi Bukit Air Terjun mengalami hal yang sama terancam tanah longsor. Semua warga itu diminta untuk waspada dan meninggalkan rumahnya jika hujan deras.  Antos menyebutkan, semua rumah warga di kaki bukit Air Terjun itu tidak layak untuk ditempati karena dikhawatirkan membawa petaka (bencana) akibat tanah longsor jika hujan datang.

Ia berharap, kepada Pemerintah Kabupaten setempat untuk bisa memantau dari dekat kondisi warga sekitar kaki bukit Air Terjun dan mencarikan solusi (jalan keluarnya) kepada lima kepala keluarga (KK) itu sehingga terlepas dari ancaman bencana tersebut.  Menurut Antos, lima KK itu merupakan keluarga miskin yang hidup sebagai buruh tani. Bahkan ada dari lima rumah itu yang tidak layak untuk ditempati (huni).(04