• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Catatan Senja dari Sipora (10)

12 Juni 2024

292 kali dibaca

Catatan Senja dari Sipora (10)

Langit Sipora mendung. Awan hitam pekat menggantung. Tanda-tanda langit akan runtuh. Jadwal pulang Mentawai Fast pukul 15.00 Wib.

Cuaca siang itu berubah. Mendung kelam dan hujan lebat turun. Siang tak lagi cerah. Sekeliling pulau sejauh mata melihat, awan pekat menyungkup. Akankah perjalanan ketanah tepi  mulus-mulus saja?.

Mas Canang,  kolega yang menetap di Sipora, wanti-wanti, biasanya ombak dan gelombang membesar.

"Sediakan juga wadah jika ada yang mabuk disertai muntah" ujarnya, seperti serius.

Kawan-kawan agak jatuh mentalnya, dan menatap nanar. Kalau ombak menggunung, maka alamat akan banyak yang oleng. Maka, apapun yang akan terjadi, terjadilah. Karena rindu tanah tepi mulai merasuk.

Pada pukul 3 sore, Mentawai Fast melengking keras. Mesin mulai menggelagar, menyibak alun dan meninggalkan buih putih bergelombang.

Kain menjauh dari dermaga, kapal cepat itu tak lagi menghiraukan apapun yang didepan, menyibak, membelah dan merentang jauh kedepan.

Dari atas geladak, sang saka merah putih berkibar gagah. Tak terpengaruh apapun, warnanya masih menyala,   entah sudah berapa lama bertengger diburitan, namun tetap Indonesia. 

Apa yang dikuatirkan kapal kami dihadang gelombang dan alun besar ternyata tak bersua. Laut demikian tenang, dan bahkan menjelang senja samar-samar kawasan Mandeh, dan pulau-pulau ditepi Pesisir mulai terlihat. Gemerlap cahaya dari senja yang akan tutup, memantul indah. Bak gemerlap bintang dilangit. Pelan tapi pasti tanah Sumatera makin mendekat.

Laju kapal melambat, karena itu para penumpang mulai mengeliat, mengemasi tentangan dan barang bawaan. Perjalanan akan berakhir di pelabuhan Muara Padang. 

Semua peserta pasti juga tak sabar untuk menginjak kaki dibibir dermaga menyatu dengan pulau Andalas. Walau hanya 3 hari sahaja berpisah, namun rasa itu berbeda-beda. 

Selamat tinggal Sipora dan Mentawai, suatu ketika entah kapan, diantara kami akan kembali dengan misi dan rombongan yang mungkin sama atau berbeda. (Tamat)