• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Catatan Senja dari Sipora (8)

12 Juni 2024

170 kali dibaca

Catatan Senja dari Sipora (8)

Soal akses telekomunikasi. Ketika sirine kapal menyalak keras, mulai membelah laut, sinyal seluler lambat-lambat melemah.

Ketika 1 jam perjalan, sinyal benar-benar buta. Untuk keperluan navigasi, maka kru Mentawai Fast berkomunikasi menggunakan radio. Namun, untuk mengusir jenuh para penumpang bisa menikmati tontonan film dari layar kaca kapal.

Ketika kapal mendekat Pulau Sipora setelah hampir 4 jam berlayar, maka bar sinyal kembali menyala. Pertanda alat komunikasi seluler kembali berfungsi normal.

Sepanjang perjalanan menyusuri pulau Sipora dan singgah di beberapa objek wisata, kondisi sinyal seluler bekerja normal.

Namun, menurut penjelasan dari beberapa sumber bahwa masih sangat banyak area blankspot dan sinyal lemah di sekujur wilayah Kepulauan Mentawai.

Bahkan Kabupaten Pesisir Selatan sendiri yang berada di tanah tepi, kami mendata 47 area blankspot yang segera perlu dicari solusi.

Secara berkala kami rapat dengan  pihak Kementerian Kominfo RI Cq. Direktorat Telekomunikasi menjanjikan 20 lokasi akan divasilitasi untuk dibangun BTS (Base Tranceiver Station). Tentu menggandeng vendor yang berminat.

Karena memang banyak sekali spot yang jika dikalkulasi potensi ekonominya belum menjanjikan bagi vendor.

Namun, kebijakan Kementerian mendorong vendor memprioritaskan daerah-daerah sulit untuk dibangun BTS patut diapresiasi.

Sama dengan Mentawai, Pesisir Selatan memiliki karakter daerah yang dibagi 3 kategori, nagari dataran rendah, nagari dataran tinggi dan nagari pinggir pantai, dengan tingkat sebaran penduduk yang tak merata.

Dari 182 nagari masih ada separuh kantor wali nagari yang belum dilayani akses internet.

Namun, kehadiran Starlink menjadi harapan baru bagi rakyat di kedua kabupaten untuk menikmati akses internet yang selama ini terkendala karena berbagai alasan.

Starlink, milik miliarder dunia, Elon Musk yang baru saja diluncurkan, tentu membawa asa bagi daerah-daerah sulit untuk menikmati kemerdekaan. Merdeka dari keterisoliran.