Painan, November----
Cuaca ekstrim yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir membuat kwalitas kakao (coklat) di Pesisir Selatan kurang bagus. Akibatnya, harga kakao ditingkat pedagang pengumpul juga terjadi penurunan drastis pada minggu ini.
Cuaca yang tidak menentu sejak sepekan ini berdampak buruk terhadap harga kakao di Pesisir Selatan. Pasalnya, kwalitas kakao di kabupaten itu tidak lagi seperti biasanya (bagus). Kini kita tidak lagi bisa menjamin kwalitas baik kakao di daerah ini. Sebab, petani tidak bisa melakukan pengeringan maksimal setelah dipanen akibat cuaca ekstrim, ungkap Man petani kakao di Tarusan tadi siang.
Dengan kwalitas yang kurang baik seperti saat ini, petani hanya bisa menjual kakao ke pedagang pengumpul dengan harga Rp13 ribu per kilogramnya. Harga tersebut jauh lebih murah dari sebelumnya, kwalitas baik Rp20 ribu perkilogram.
Jika kondisi cuaca ekstrim ini masih berlanjut, maka harga kakao di Pesisir Selatan diyakini juga tidak akan naik karena kualitasnya masih muram (kurang baik).
"Petani tidak akan bisa memperbaiki kwalitas kakao jika cuaca belum bersahabat, atau seperti saat ini. Bagaimana mau merobah kwalitas, cuaca terus saja mendung, sebutnya.
Kondisi itu jelas-jelas merugikan terhadap petani. Karena biaya dan penghasilan yang didapat juga terjadi penurunan. Sementara biaya panen yang harus dikeluarkan masih seperti biasa.(04)