Painan, November----
Dana Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin (FM) sebesar Rp1,5 milyar yang sebelumnya akan digunakan untuk pembuatan rumpon akhirnya digunakan untuk membeli peralatan tangkap nelayan.
Peralatan tangkap nelayan itu diantaranya peralatan tangkap antara lain perahu, Jaring, Pukat, Alat Pancing dan mesin tempel.
Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit menilai, pembuatan rumpon tersebut gagal karena dari kajian teknis tidak bermanfaat bagi nelayan.
"Rumpon yang akan dibuat posisinya jauh dan pada kedalaman yang tidak bisa dijangkau oleh nelayan yang hanya menggunakan alat tangkap tradisional sehingga proposal perubahan penggunaan bantuan kembali diajukan ke pusat. Dan usulan pembuatan rumpon juga gagal karena kondisi laut di daerah tidak memungkinkan. Ditambah lagi risiko hanyut atau hilang sehingga pelaksanaan pembuatan rumpon tidak jadi dilakukan," paparnya.
Ia menambahkan, pengajuan perubahan kembali proposal penggunaan bantuan ini memakan waktu cukup lama sampai akhirnya disetujui pada 26 Agustus 2010. "Makanya pencairan dana tersebut baru bisa dilakukan sekarang," katanya.
Saat ini, 50 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin (FM) yakni kelompok nelayan di lima Kecamatan telah menerima bantuan tersebut. Lima kecamatan itu yakni Kecamatan Batang Kapas (8 kelompok), Sutera (7 kelompok), Lengayang (10 kelompok), Ranah Pesisir (12 kelompok) dan Kecamatan Linggo Sari Baganti (13 kelompok).
Nantinya, masing-masing kelompok yang terdiri dari 10 orang anggota akan menerima bantuan sebesar Rp30 juta dan menggunakannya sesuai keperluan untuk melaut.
"Saya berharap bantuan yang diterima jangan disia-siakan dan pergunakanlah secara maksimal, karena melalui bantuan ini pemerintah berharap dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya mengakhiri(02)