Painan, September----
Korban meninggal kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi dua orang selama September 2011. Data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zein Painan menyebutkan, hingga hari ini korban meninggal dunia akibat terjangkit DBD menjadi dua orang. Dari 1 - 19 September RSUD M Zein Painan merawat 64 pasien penderita DBD.
Direktur RSUD M Zein Painan, Syahrizal Antoni ketika dikonfirmasi Senin mengatakan, korban pertama seorang boca 10 tahun warga Kampung Laban Kecamatan IV Jurai. Kemarin korban meninggal bertambah satu lagi, seorang laki-laki dewasa (33 tahun) warga Kambang Kecamatan Lengayang. Keduanya meninggal dunia di RSUD M Zein Painan setelah dirawat beberapa hari.
Hari ini RSUD M Zein Painan masih merawat 13 pasien penderita DBD. Terhitung sejak 1 - 19 (hari ini) September RSUD M Zein Painan telah merawat 64 penderita DBD. Dari hasil pemeriksaan, semua penderita positif DBD, kata Syahrizal Antoni.
Dibanding bulan lalu (Agustus), penderita kasus DBD yang dirawat di RSUD M Zein Painan September ini meningkat dari 38 menjadi 64 orang. Pasien (penderita) DBD bulan ini usia beragam mulai anak-anak sampai orang dewasa, beda dari bulan lalu mayoritas anak-anak usia satu sampai belasan tahun. Dari 64 pasien yang dirawat di RSUD M Zein Painan, tersebar di empat kecamatan dari 12 kecamatan yang ada yakni Kecamatan Koto XI Tarusan, Batangkapas, IV Jurai, Lengayang dan Sutera.
Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan ketika di konfirmasi membenarkan berjangkitnya penyakit yang disebabkan penularan nyamuk itu di kabupaten bagian selatan Sumbar tersebut. Meski Pemerintah melalui Dinas Kesehatan kabupaten setempat telah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai dan pencegahan nyamuk "Aedes Aegypti" penyebar DBD, namun tetap saja ada setiap bulannya.
Seperti dengan melakukan "Fogging" (penyemprotan) ke sarang nyamuk di rumah-rumah masyarakat dibeberapa kecamatan yang dianggap paling rawan bersarang nyamuk"Aedes aegypti".
Meski demikian upaya tersebut tidak menjamin untuk berhenti perkembangbiakan (perkembangan) nyamuk tersebut. Menurut ia, cara yang paling ampuh memberantas atau membasmi perkembangan nyamuk itu itu adalah dengan melakukan 3 M yakni Menguras, Menutup dan Mengubur. Menguras yakni menguras semua peralatan yang digenangi air, Menutup yaitu semua tempat yang memungkinkan digenangi air, terakhir Mengubur yakni semua bahan sisa peralatan rumahtangga dan lainnya yang berserakan sekitar lingkungan tempat tinggal harus ditutup. Dengan upaya itu sehingga nyamuk penyebar virus DBD tidak bisa hidup dan bersarang disekitar rumah (tempat tinggal).(04)