• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Dedi Rahmanto: Tingkatkan Keahlian Manusia Dengan Pembiasaan Habit

29 April 2019

370 kali dibaca

Dedi Rahmanto: Tingkatkan Keahlian Manusia Dengan Pembiasaan Habit

Pesisir Selatan - Ketua DPRD Pessel Dedi Rahmanto Putra mengatakan, kedepan persaingan dan tantangan akan semakin tinggi mengingat daerah itu tidak sekadar bagian dari Indonesia saja, bahkan termasuk kawasan yang sedang bertumbuh kembang dalam era dunia tanpa batas yang sudah di bobol dengan kecanggihan teknologi. 

"Kita akui saat ini Pesisir Selatan sudah sangat baik, itu dilihat dari nilai Sakip yang sangat tinggi. Namun, jika kita tidak mempersiapkan diri sejak awal, maka dikhawatirkan kita semua akan jadi penonton di negeri sendiri," ujarnya Painan, Senin (29/4).

Ia menyebutkan, gebrakan yang menjadi prioritas utama adalah peranan pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Sebab, sekaitan dengan peningkatan infrastruktur, kata dia, itu merupakan sebuah benda mati yang dibangun dengan kecerdasan manusia.

"Jadi, kecerdasan ini yang perlu kita tingkatkan. Sebab, kita semua akan berhadapan dengan kemajuan teknologi dan kecerdasan manusia-manusia lainnya. Kedepan kita harus memberdayakan masyarakat, mengingat 40 persen daerah kita unggul di sektor pertanian," ucapnya.  

Disisi lain, kata Dedi, selain pariwisata di Pesisir Selatan, sektor kelautan menjadi alternatif daerah untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu. Pihaknya melihat selama ini bidang kelautan belum tergarap dengan maksimal.

"Kalau sektor pariwisata memang itu tergantung habit, maksudnya kebiasaan masyarakat bisa menjamin tamu-tamu dari luar aman dan tentram saat berkunjung ke Pessel," tuturnya.

Menurut dia, hingga kini Pesisir Selatan masih mengandalkan sektor primer yang menghasilkan sejumlah bahan pokok. Namun, bahan tersebut belum diolah menjadi barang setengah jadi. Bahkan, sebagian besar masyarakat masih menjual Padi keluar daerah sebelum menjadi Beras. Selain itu, menjual Ikan segar yang bukan hasil dari pengolahannya, kemudian menjual Jagung tidak dalam bentuk pakan ternak atau sebagainya.

"Nah, gebrakan ini yang kita tunggu dari pemerintah daerah. Apalagi pada bagian tengah Pessel ini memiliki areal pertanian yang relatif sangat luas, kedepan bagaimana kita bisa melakukan perubahan-perubahan yang mampu menjadikan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, mampu menghasilkan bahan pokok untuk dijadikan bahan setengah jadi yang bisa kita perjual belikan, sehingga tidak ada lagi bahan pokok yang diangkut keluar daerah," katanya.

Ia menambahkan, pada bagian selatan daerah tersebut, ia punya mimpi bakal menjadikan Pessel sebagai penyangga kawasan Teluk Bayur, Kota Padang. Sebab, gugusan pantai yang panjang ada sejumlah pelabuhan yang dimiliki daerah tersebut. Bahkan, ia menginginkan Pelabuhan Panasahan bisa dijadikan pintu ekspore sejumlah kawasan sumatera tengah, seperti Kerinci, pedalaman Jambi, Pagar Alam dan daerah sekitarnya untuk ekspore komoditi ke India, Arab dan negara lainnya.

"Jadi, peran kami di DPRD terhadap pemerintah adalah menempatkan struktur APBD sesuai porsinya. Baik itu di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan sebagainya. Namun, di sisi lain kami melihat sektor pertanian dan perikanan belum tergarap secara maksimal. Dari dua bidang utama ini, kami belum melihat terobosan yang kongrit dari dinas terkait sebagai ujung tombak pemerintah daerah. Padahal, sektor pertanian dan perikanan ini, sekitar 40 persennya adalah penunjang ekonomi masyarakat," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadimoeljono menghadiri hari jadi Kabupaten Pesisir Selatan ke 71, Senin, (15/4).

Sidang Paripurna tersebut, digelar di Gedung Painan Convention Center (PPC), hadir pada kesempatan itu, Bupati Pessel Hendrajoni, Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Wali Kota Padang Panjan Fadly Amran, dan pejabat Pessel lainnya.

Dalam sambutannya, Basoeki memaparkan, saat ini pemerintah pusat tengah getol membangun berbagai infrastruktur di sejumlah daerah, termasuk di Pessel, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan.

"Sebab, pembangunan infrastruktur adalah prioritas utama demi mengejar segala ketertinggalan," ujarnya. 

Menurut dia, untuk wilayah Sumbar khususnya Pessel sangat istimewa, hal itu terlihat dari bidang ekonomi dan sosial budaya yang perlu terus dikembangkan secara berkelanjutan.

Ia menuturkan, di Pessel sejumlah pembangunan infrastruktur telah di laksanakan sejak 2015 hingga 2018 agar potensi tersebut mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, antara lain pembangunan jalan lingkar Mandeh, sepanjang 41 Km, peningkatan jalan Painan-Kambang, Indrapura-Tapan hingga batas Provinsi Bengkulu.

Selanjutnya, kata dia, pembangunan jembatan gantung, pembangunan bendungan jaringan irigasi daerah Sawah Laweh Tarusan dengan luas 3.273 hektare, daerah irigasi Malampang Ampang Taluk dengan luas 3.000 hektare dan pembangunan embung Tanjung Durian.

Sistem Pembangunan Air Minum (SPAM) di Kawasan Mandeh 50 liter per detik, pembangunan rumah khusus nelayan, bedah rumah serta penetapan monipolitan Mandeh.

Lebih lanjut dijelaskan, memasuki tahun ke empat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kinerja Kementrian PUPR telah mendapat banyak apresiasi. Berbagai pembangunan infrastruktur yang dilakukan juga sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Tahun keempat kabinet kerja, capaian Kementerian PUPR sudah bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Namun, jangan jadikan kita berpuas diri, tapi justru harus lebih berhati-hati dan bertanggung jawab atas langkah kita dan jaga kredibilitas PUPR," ujarnya. 

Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan bukan sekadar untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah saja. Tapi hal itu sebagai upaya untuk mendorong daya saing di tengah-tengah masyarakat.

"Infrastruktur yang dibangun tidak sekadar untuk pemenuhan kebutuhan dasar tapi untuk mendorong daya saing. Kami menekankan agar fokus selesaikan pekerjaan yang sudah diprogramkan. Bangun konektivitas, satukan Indonesia, sediakan tempat tinggal, ketahanan pangan dan air," tuturnya. 

Sementara itu, Bupati Pessel Hendrajoni mengatakan, berbagai pembangunan yang dikerjakan oleh pemerintah akan memberi dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Pessel sehingga hal itu mendapat perhatian khusus oleh pusat. 

"Kedepan kita akan terus merasakan dampak pembangunan ini, khususnya pada 2019. Apalagi Pak Jokowi bilang kepada saya Pessel akan terus diprioritaskan untuk tahun yang akan datang," ujarnya. (15)