Pesisir Selatan--Guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pelaku kegiatan budidaya perikanan, pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Perikanan Pessel lakukan pelatihan bagi masyarakat.
Pelatian yang diselengarakan di BPIP Perikanan Provinsi Sumbar di Pantai Sungai Nipah Nagari Painan Selatan Kecamatan IV Jurai itu, diikuti oleh semua anggota kelompok pembudidaya ikan se Pessel, Selasa (6/8).
Kepala Dinas Perikanan Pessel, Andi Syafinal mengatakan kepada penulis pesisirselatan.go.id Selasa (6/8) bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan masyarakat yang begerak pada usaha pembudidaya ikan di daerah itu.
"Tingginya potensi yang dimiliki oleh Pessel untuk kegiatan usaha budidaya perikanan, perlu disikapi oleh daerah melalui pelatian kepada para pelakunya. Sebab potensi yang dimiliki oleh perikanan budidaya ini, diyakini mampu sebagai penopang kekuatan ekonomi sebagian besar masyarakat di Pessel," katanya.
Dijelaskanya bahwa melalui pelatiah itu, petani pembudidaya ikan tidak saja dibekali tata cara pembibitan mulai dari menebar benih hingga masa panen, tapi juga dilatih cara pengembangan pasar, serta membangun jaringan demi kelangsungan usaha yang digeluti.
"Berdasarkan hal itu, maka kepada peserta yang hadir, diminta untuk mengikuti pelatian ini secara serius, serta juga aktif menyapaikan pertanyaan bila ada yang diragukan," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa pihaknya memang terus melakukan dorongan dan motivasi masyarakat di daerah itu agar terus melakukan kegiatan budidaya.
Dorogan itu dilakukan sebab melalui usaha perikanan budidaya itu, masyarakat bisa menggenjot peningkatan produksi perikanan.
"Apalagi potensi pengembanganya cukup besar dan hampir dimiliki oleh 182 nagari yang ada di daerah ini. Sehingga bila perikanan budidaya ini berkembang, maka Pessel tidak saja menjadi daerah penghasil ikan air asin, tapi juga ikan air tawar dan payau," katanya.
Ditambahkanya bahwa jaminan ketersediaan air yang cukup pada lahan pertanian, merupakan modal utama bagi masyarakat di daerah itu juga bisa mengembangkan usaha budidaya mina padi.
Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan, Syafri Herfindo juga menjelaskan bahwa di Pessel jumlah masyarakat yang melakukan usaha perikanan budidaya ada sebanyak 452 kelompok, dan tersebar di 15 kecamatan yang ada.
"Mereka itu tidak saja melakukan usaha budidaya ikan air tawar, tapi juga air payau dan air asin. Khusus budidaya ikan air tawar, jenis ikan yang dikembangkan adalah lele, nila, ikan mas, dan gurami, sedangkan air payau adalah jenis udang paname, dan air asin ikan kerapu," ujarnya.
Agar kelangsungan usaha budidaya ikan air tawar melalui keberadaan benih atau bibit yang dibutuhkan benar-benar terjamin di daerah itu, sehingga selain melakukan pengembangan Balai Benih Ikan (BBI), pihaknya juga mendorong masyarakat ikut mengembangkan Unit Pembenihan Rakyat (UPR).
"Ini dilakukan agar masyarakat yang melakukan usaha budidaya perikanan, tidak lagi memasok bibit ikan dari luar daerah. Saya katakan demikian, sebab sebagian besar mereka itu masih mendatangkan bibit dari daerah lain," ungkapnya.
Terkait potensi pengembangan budidaya ikan air tawar, dijelaskanya bahwa potensi yang dimiliki Pessel mencapai 15 ribu hektare. Dari luas itu, yang sudah tergarap baru sekitar 500 hektare yang penyebaranya di 15 kecamatan yang ada.
Potensi yang juga tidak kalah luas juga dimiliki oleh usaha budidaya ikan air payau dengan potensi seluas 25 ribu hektare.
"Karena luasnya potensi yang dimiliki, sehingga di tahun 2019 ini Pessel mencanangkan program sejuta kolam. Sedangkan target produksi dari perikanan budidaya sebesar 16 ribu ton pula, atau meningkat sebesar 2 ribu ton dibanding tahu 2018," terangnya.
Dia berharap apa yang sudah dilakukan dan akan dikembangkan oleh sektor perikanan di daerah itu, benar-benar mendapat dukungan dari masyarakat dan semua elemen yang ada.
"Sebab tanpa dukungan dan dorongan, sangat sulit potensi besar yang dimiliki sebagai mana saat ini, bisa berkembang sebagai mana harapan masyarakat," tutupnya. (05)