Painan, April----
Dinas Pendidikan Pesisir Selatan menyebutkan sistem pengawasan silang murni yang diterapkan kali ini bertujuan untuk meminimalisir kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2011 untuk tingkat SLTA sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pessel, Rusma Yul Anwar mengatakan pengawasan sistem silang murni dari sekolah berbeda itu tertuang dalam prosedur operasional standar untuk menghindari adanya tindakan kecurangan yang dilakukan siswa bekerja sama dengan guru dalam mengerjakan soal-soal ujian.
Pengawas silang murni ini sesuai standar pusat dimana guru yang mengawas berasal dari sekolah lain, ucapnya.
Ia memaparkan, teknis pelaksanaan pengawasan UN di lapangan seperti guru dari sekolah A akan melakukan pengawasan di B. Sementara, guru di sekolah B akan bertugas di sekolah C.
"Cara ini akan menghilangkan peluang pihak sekolah bekerja sama untuk membantu siswa mengerjakan soal ujian," tuturnya.
Sementara, pelaksanaan UN tahun ini sama dengan tahun sebelumnya dimana soal-soal UN masih tersimpan dalam ruangan dengan gembok dan segel serta dijaga ketat oleh pihak kepolisian.
"Hanya soal yang diujikan saja yang bisa diambil dan soal lainnya tetap berada di sub rayon masing-masing," tuturnya.
Sementara, pada pelaksanaan UN ini, pertama kali dilakukan oleh peserta SMA/MAN/SMK yang dilangsungkan tanggal 18 hingga 21 April mendatang dengan jumlah peserta sebayak sebanyak 5.899 siswa yang terdiri dari 1.284 siswa SMK, 4.031 siswa SMA dan 584 siswa Madrasah Aliyah (MA).(02)