Pesisir Selatan--Untuk memberikan jaminan serta menghilangkan kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas sumber air bersih yang akan dikonsumsi, pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Pesisir Selatan (Pessel), melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan pemeriksaan dan pemantauan sungai secara berkala.
Kepala DLH Pessel, Jumsu Trisno menjelaskan kepada penulis pesisirselatan.go.id Jumat (9/8) bahwa pihaknya akan terus berupaya maksimal memantau kualitas air pada semua aliran sungai di daerah itu.
"Ini kami lakukan agar kualitas air yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, benar-benar terjamin kualitasnya. Sebab sungai memang dijadikan sebagai sumber air bersih untuk memenihi kebutuhan warga oleh perusahaan penyedia air minum seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)," katanya.
Disampaikannya bahwa selain aliran sungai, pemantauan sumber air itu juga dilakukan pada embung-embung yang ada.
"Kegiatan ini dilakukan secara berkala, terutama pada aliran sungai, supaya kondisi pencemaran airnya bisa terpantau sebelum dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi," ungkapnya.
Ditambahkan lagi bahwa di daerah itu ada sebanyak 12 aliran sungai yang selau dilakukan pemantauan oleh petugas.
"Dua belas aliran sungai itu diantaranya, Batang Tarusan, Batang Bayang, Batang Lumpo, Batang Painan, Batang Jelamu, Batang Surantiah, Batang Kambang, Batang Lakitan, Batang Palangai, Batang Air Haji, dan Batang Tapan," ujarnya.
Dikatakanya bahwa petugas yang diturunkan secara berkala itu, akan mengambil sampel pada beberapa titik sungai yang diuji.
Mulai dari aliran sungai yang terdapat di Kecamatan Koto XI Tarusan, sampai ke Kecamatan Silaut. Pada masing-masing aliran sungai itu, petugas mengambil sampel pada hulu, pertengahan, dan pada hilir atau muara.
"Itu dilakukan agar didapatkan akurasi data kualitas air sungai tersebut," jelasnya.
Ditegaskannya bahwa sejauh ini sungai yang melintasi daerah atau perkampungan di Pessel, masih layak untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Walau diperkirakan masih layak, namun untuk memastikannya, tetap perlu dilakukan uji labor.
"Sejauh ini, sungai yang ada di Pessel masih pada batas toleransi dan aman dari pencemaran. Semua itu memang karena tidak adanya aktivitas yang mencolok, terutama pertambangan atau pembuangan limbah berbahaya," jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa semua aliran sungai di daerah itu berhulu di gugusan Bukit Barisan pada kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Dari kawasan itu, barulah kemudian melintasi perkampungan penduduk.
"Karena kondisi air sungai diperkirakan masih pada batas toleransi dan aman dari pencemaran. Sehingga selain untuk kebutuhan pertanian, oleh masyarakat juga dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak dan air minum," tutupnya. (05)