• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

01 Desember 2010

804 kali dibaca

DUA HARI LONGSOR TIGA NAGARI MASIH TERISOLASI

Painan, Desember.----

            SAMPAI berita ini diturunkan, tiga nagari di Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan masih terisolasi akibat badan jalan Asam Kumbang-Koto Ranah tertimbun longsor sepanjang kl.15 M pada Senin kemaren.

Ke tiga nagari yang masih terisolasi itu adalah Koto Ranah, Muara Air dan Pancung Tebal dengan penduduk sejumlah kl.10.000 jiwa. Masyarakat mulai menjerit, sebab harga 9 bahan pokok mulai melonjak tajam dikarenakan jalur transportasi yang terputus total.

Lebih parah dari itu, ratusan ratusan pelajar di tiga nagari itu yang melanjutkan pendidikan tingkat SLTP dan SLTA ke Asam Kumbang dan daerah lainnya tidak bersekolah semenjak dua hari terakhir ini.

“Kasihan kita pada anak-anak. Mereka tidak bisa pergi kesekolah dikarenakan jalur transportasi yang terputus, sementara waktu ujian sudah semakin dekat”, kata Camat Bayang Utara Irjal.SE kepada pesisirselatan.go.id via telephon.

            Menurut Camat, ada seratusan anak yang melanjutkan pendidikan SLTP dan SLTA yang setiap hari harus melewati jalan yang tersebut. Belum lagi para guru dan PNS juga setiap hari melintasi jalan tersebut.

            Semestinya pihak instansi terkait lebih cepat tanggap mengatasi ini, keluh Camat Bayang Utara Irjal,SE. Tetapi kenyataan, hanya mesin loader yang dikirim dan hanya bisa mencongkel tanah, tidak mampu menyingkirkan batu-batuan. Dan semenjak siang kemaren sampai saat ini tidak lagi bekerja karena kemampuan mesin yang terbatas.

            “Pihak PU Propinsi sebagai penanggungjawab jalan Propinsi ini semestinya mengirim excavator untuk membuka jalan yang longsor ini, bukan  mengirim mesin mini seper ini. Sebab batu besar yang menimbun badan jalan hanya bisa disingkirkan dengan excavator”, tutur camat.

            Wakil Bupati Pesisir Selatan Editiawarman ketika dihubungi pesisirselatan.go.id juga mendesak pihak PU Propinsi untuk segera mengirim excavator ke lokasi longsor yang membuat tiga nagari terisolasi.

“Kemaren saya sudah hubungi PU propinsi minta excavator, mungkin masih terkendala mobil pengangkut alat berat itu”, terang Editiawarman.*(01).