Painan, April----
Rencana pembangunan kehutanan kabupaten Pesisir Selatan oleh Pemerintah setempat ke depannya akan lebih mengutamakan pada kawasan konservasi. Ini tentunya dengan tidak mengenyampingkan upaya pensejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Selain itu tetap selaras dengan kebutuhan negara dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Pesisir Selatan, Editiawarman di Painan Jumat (15/4) siang. Permasalahan pembangunan kehutanan tidak hanya terkendala masalah tekhnis, tetapi juga muncul dari aspek sosial, ekonomi dan perluasan daerah. Kompleknya permasalahan itu karena Pertambahan penduduk dan tingkat kebutuhan yang semakin tinggi.
Pertambahan penduduk terus saja terjadi. Dengan demikian kebutuhan hidup tentu saja terus meningkat, sedangkan luas lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya tidak bertambah, malah semakin berkurang. Hal itulah yang menjadikan tantangan dan persoalan serius bagi pembangunan kehutanan, ungkapnya
Menghadapi kenyataan tersebut, harus ada konsep yang jelas dan tegas tentang luas hutan yang perlu dipertahankan demi kelangsungan dan kelestarian kehidupan. Intensifikasi pengelolaan hutan yang tersisa harus menuju kualitas hutan yang semakin baik.
Tanpa partisipasi masyarakat hal itu akan menjadi tantangan yang cukup berat lagi pada masa akan datang. Untuk itu, pemantapan kawasan hutan berupa pengukuhan hukum disertai penyadaran masyarakat melalui penyuluhan yang intensif.
Kabupaten Pesisir Selatan memiliki luas wilayah 5.749,89 Km2 dan hampir 74 persen merupakan kawasan hutan yang sebagian besar merupakan kawasan hutan lindung. Daerah ini juga berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dengan panjang garis pantai mencapai 234 km.(04)