• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

24 Oktober 2011

611 kali dibaca

Genetik Sapi Lokal Diperbaiki

Painan, Oktober ----

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) berupaya memperbaiki mutu genetik sapi lokal dengan mendatangkan sapi unggul luar daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang peternakan di daerah itu .

Kepala Bidang Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, Marzukri di Painan mengatakan, terobosan dan langkah strategis itu dilakukan untuk memacu pembangunan sektor peternakan yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil sapi potong di Sumbar.

Upaya itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya bidang peternakan pada produksi sapi potong. Dengan meningkatnya kualitas produk itu maka dengan sendirinya ekonomi masyarakat yang bergerak pada peternakan juga akan hidup,  kata Marzukri.

Selain mendatangkan sapi unggul luar daerah, perbaikan genetik juga dilakukan dengan upaya kawin silang melalui kawin suntik atau "Inseminasi" Buatan (IB), sapi betina lokal dikawinkan dengan sperma sapi pejantan unggul yang didatangkan dari luar daerah.

Upaya lainnya dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana pendukung, seperti tempat penangkaran bibit ternak, pos kesehatan hewan, tempat pemotongan hewan tipe C, pos IB, pasar ternak, laboratorium hewan.

Bagi sarana dan prasarana tersebut yang sudah tersedia, pemerintah melalui dinas terkait terus melakukan pembinaan dan pengembangan guna memacu hasil yang maksimal. Dalam pelaksanaannya Pemerintah bekerja sama dengan wadah Pemuda Mandiri Cinta Desa (PMCD).

Hingga saat ini telah berdiri sekitar 100-an unit kelompok peternak dari 150 lembaga lainnya yang juga bergerak dalam peningkatan produksi hasil ternak.

Sedangkan tingkat minat pemilik ternak dalam melakukan Inseminasi Buatan (IB) pada hewan ternaknya sudah cukup tinggi. Tercatat sampai tahun ini 7.600 akseptor IB dengan tingkat kelahiran 6.650 ekor.

Angka kelahiran itu kata ia, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam usaha perbaikan genetik ternak lokal. Sedangkan untuk perbaikan genetik ternak lokal, pemerintah kabupaten setempat berupaya dengan mendatangkan jenis ternak unggul seperti sapi bali, sapi Peranakan Ongol (PO) hingga tahun ini mencapai hampir 1.000-an.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan dan Perkebunan setempat, populasi sapi potong di Kabupaten itu 84 ribu ekor per tahun, dengan jumlah peternak 35 ribu kepala keluarga.

Peternak sapi terbanyak di kabupaten itu terdapat di Kecamatan Lengayang sekitar 16 ribu-an ekor dan Bayang 14 ribu-an ekor.

Sekitar 60 persen sapi daerah ini jenis lokal (sapi Pesisia), lebihnya 40 persen jenis sapi hasil perkawinan silang.(04