Painan, Oktober----
Harga komoditi gambir di di tingkat petani di Pesisir Selatan (Pessel) beranjak naik sejak sepekan terakhir.
Pedagang pengumpul, Mardi di Painan, kemarin mengatakan, saat ini harga komoditi itu berangsur naik dari harga Rp8.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogram. Kini harga gambir ditingkat petani Rp18.000 ribu per kilogram dengan kadar air 10 persen. Jika kualitas bagus, dengan air paling tinggi dua persen, kita dapat membeli Rp 22.000 ribu per kilogram, kata Mardi.
Sejak dua tahun terakhir, yang menjadi keluhan bagi petani di sentra gambir itu, anjloknya harga jual dan berdampak pada hasil pendapatan mereka. Ia mengatakan, petani setempat dalam pengo lahan gambir masih mengandalkan alat secara manual sehingga menjadi satu kendala untuk menjaga mutu produk gambirnya.
Kita tetap menganjurkan petani agar tetap mengutamakan kualitas hasil kebunnya yang sudah melalui proses pengolahan, supaya harga jual terus membaik, ujar Rusmadi. Menurut Rusmadi, naiknya harga gambir ini karena imbas dari menipisnya stok digudang agen penampung yang ada di Pesisir Selatan begitu juga dengan gudang di Padang.
Kondisi mulai membaik itu sudah berlangsung sejak sepekan lalu. Meski terjadi kenaikan, namun petani masih enggan memanen daun gambir di kebunnya karena harga itu belum mampu menimbun kerugian yang akan timbul dari pascapanen hingga pengolahan.
Ramli petani gambir di Batangkapas Pesisir Selatan mengatakan, memang harga komoditi tersebut naik dari semula sejak sepekan terakhir, namun belum mampu membawa keuntungan bagi petani dari penjualan komoditi tersebut.
Biasanya, pascamusim hujan, petani lebih banyak menyimpan getah gambir, alasannya harga jual dianggap akan naik pada posisi yang tinggi. Namun kini tidak lagi, sama sekali petani tidak bergairah untuk memanen, karena harga jual getah gambir kering berada jauh diposisi paling rendah.
Menurut ia, sejak setahun terakhir, harga jual komoditi itu tidak mampu menutupi biaya operasional sampai pada pengolahan seperti "mengkampo" hingga menjadi getah. Sebelumnya, harga getah gambir anjlok pada posisi Rp9 ribu ribu per kilogram, bahkan sampai pada posisi paling rendah Rp8.000 per kilogram. Harga itu bertahan hampir setahun hingga sepekan terakhir.
Sehingga petani gambir mengeluh karena harga jual tidak seimbang dengan biaya produksi. Kondisi terakhir, petani sempat memiliki utang bertumpuk kepada pedagang demi mememnuhi kebutuhan keluarganya.(04)