Painan, Mei----
Harga komoditi kelapa pada sejumlah pasar tradisional di Pesisir Selatan, mencapai Rp3.000/butir, namun permintaan semakin banyak sejak sebulan terakhir.
"Harga kelapa masih stabil. Sejak dua bulan terakhir harga terpantau Rp3.000 perbutir. Ukuran kecil, minimal harga Rp2.700 perbutir," kata Alim, pedagang Kelapa di Pasar Inpres, di Painan, Selasa (10/5).
Disebutkan, kini permintaan untuk komoditi ini meningkat. Permintaan banyak oleh pedagang dari luar Pesisir Selatan. Mereka (pedagang luar Pessel) membeli dengan harga tinggi dengan sistem jemput bola.
Hampir seluruh pedagang pengumpul di Pesisir Selatan mempunyai toke di luar daerah. Mereka (Pedagang pengumpul) hanya membeli ke petani, sementara pedagang luar daerah datang menjemput dengan mobil truk ketempat pengumpul.
Dengan kondisi kelapa saat ini, tidak cukup untuk memenuhi permintaan pedagang luar Pesisir Selatan. Selain mulai berkurangnya produksi buah kelapa, permintaan juga semakin tinggi.
Berkurangnya produksi buah kelapa akibat banyaknya batang kelapa ditebang pemiliknya untuk keperluan bangunan rumah.
Sementara itu, Wiwit (32), ibu rumah tangga di Painan, menyebutkan kelapa yang dijual Rp3.000/ butir untuk kebutuhan harian rumahtangga tergolong mahal.
"Harga kelapa jarang turun. Apalagi saat ini, buah kelapa Pesisir Selatan sudah mulai berkurang, permintaan semakin banyak. Biasanya, setiap pekan (Kamis) pasti ada pedagang menjajakan kelapa eceran dari kecamatan lain, kini tidak lagi," ungkapnya.
Luas areal tanaman kelapa di Pessel 5.491,50 hektar, dengan produksi 3.588 ton per tahun.
Sejumlah lokasi sentra kelapa di Pessel di antaranya Kecamatan Ranah Pesisir dengan luas kebun 1.260 hektar, menghasilkan 821 ton per tahun.(04)