• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Hindari Kecurangan, Seluruh SPBU Bakal Digitalisasi

06 April 2019

330 kali dibaca

Hindari Kecurangan, Seluruh SPBU Bakal Digitalisasi

Pesisir Selatan - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina bakal di Digitalisasi.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengungkapkan, program Digitalisasi dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, bakal diterapkan pada 5.518 SPBU Pertamina.

"Itu nozzlenya ada semacam chip nanti di dalamnya. Tak hanya SPBU, tapi juga pada tanki pengangkut BBM," ucapnya pada wartawan saat kunjungan kerja ke Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu (6/4).

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Hendrajoni, Sekda Erizon, Kepala Perangkat Daerah, camat, walinagari dan Forkompinda sekaitan dengan pembahasan capaian kinerja Kementerian ESDM hingga 2018.

Kunjungan tersebut juga dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan dan pemanfaatan potensi energi dan sumber daya mineral di Sumbar. 

Program Digitalisasi, lanjut Archandra, guna memudahkan pemerintah untuk memantau dan mengawal penyaluran BBM khusus penugasan (premium).

Menurut dia, jika itu diterapkan, maka proses distribusi dapat terekam dengan akurat di dalam sebuah sistem. Sehingga akan meningkatkan transparansi dan keakuratan data pasokan dan konsumsi BBM pada tiap-tiap SPBU.

"Tak hanya itu, berkat data yang realtime, kepastian stok pun akan bisa dikelola lebih baik dan efisien," tutur Arcandra.

Lebih jauh dijelaskan, Digitalisasi SPBU juga meningkatkan pelayanan Pertamina pada konsumen. Penghitungan pendapatan penjualan BBM di setiap SPBU juga lebih cepat dan akurat, serta tepat sasaran. 

"Selain itu, dapat menjamin tidak ada kecurangan dalam penyaluran BBM. Melalui sistem digital, maka pengawasan stok dan distribusi BBM diyakini dapat lebih efektif," ucapnya. 

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan jangan ada lagi antrean premium di SPBU. Ia menegaskan, jika melihat antrean panjang maka masyarakat bisa melaporkan pada kementerian.

"Nanti tolong foto SPBU mana. Tidak ada perintah Premium kosong, stocknya harus tersedia di tiap SPBU. Jangan ada yang beli pakai jeriken, kemudian cari untung pribadi. Sebab, masyarakat kita terlalu kreatif," Ujar Arcandra