Pesisir Selatan--Masih minimnya sarana jalan kabupaten yang memiliki fungsi sebagai jalan pertanian guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), masih dikeluhkan oleh warga di nagari itu.
Tokoh masyarakat Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan, Kaharuddin Rajo Alam menkatakan kepada penulis pesisirselatan.go.id Senin (5/8) bahwa di nagari itu masih ada beberapa titik ruas jalan kabupaten yang butuh perhatian pemerintah.
"Salah satu ruas jalan yang sangat mendesak untuk dilakukan perbaikan saat ini adalah jalan Duku menuju Cumate. Jalan yang memiliki panjang sekitar 2,7 kilometer itu, kondisinya sudah sangat parah. Agar tidak menyulitkan masyarakat ketika melintas, serutama ketika musim hujan, maka kami berharap jalan tersebut dilakukan perbaikanya," harap Kaharuddin.
Dijelaskanya bahwa jalan yang memiliki panjang 2,7 kilometer itu, sebenarnya tidak hanya sekedar menghubungkan dua kampung dan juga sebagai jalan pertanian, tapi juga sebagai jalan untuk menuju kantor Walinagari Doku.
"Pada ruas jalan yang rusak sepanjang 2,7 kilometr ini, sebenarnya tidak saja sebagai jalan penghubung antar dua kampung, dan juga jalan menuju lahan pertanian, tapi juga sebagai satu-satunya jalan untuk menuju kantor wali nagari. Saya katakan demikian, sebab kantor Walinagari Duku yang baru, dibangun di titik ruas jalan yang rusak itu," jelasnya.
Hal itu diakui Walinagari Duku, Padril ketika ditanya penulis pesisirselatan.go.id Senin (5/8).
Dijelaskanya bahwa di Nagari itu terdapat dua Kampung yang memiliki potensi besar di sektor pertanian. Dua kampung itu adalah Kampung Simauh Cimate, dan Kampung Duku Benteng.
"Karena ruas jalan yang rusak itu telah beralih status menjadi jalan kabupaten, sehingga kita berharap agar pihak kabupaten bisa mengalokasikan anggaran untuk perbaikanya," harap Padril.
Ditambahkan lagi bahwa ruas jalan itu terakhir diperbaiki pada tahun 90 puluan dengan menggunakan dana P2DT.
"Karena sampai sekarang belum ada perbaikan, sehingga kondisinya semakin rusak parah, sebagai mana disampaikan Bapak Kaharuddin Rajo Alam itu," timpalnya. (05)