Painan, Juli----
Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Pesisir Selatan, Editiawarman mengatakan sesuai fungsi dan tugasnya, tim KP3 tersebut menemukan beberapa persoalan yang terjadi tentang pupuk bersubsidi di Kabupaten itu selama masa 2011.
"Sesuai hasil monitoring di lapangan selama tahun ini, ada beberapa persoalan yang ditemukan tim KP3 tentang pupuk bersubsidi di lapangan", ungkap Editiawarman yang juga wakil bupati Pesisir Selatan itu dalam rapat evaluasi dengan distributor, produsen dan dinas terkait di Painan.
Persoalan itu katanya, yang pertama sekali distributor dan produsen belum punya gudang di wilayah kerja masing-masing, kelangkaan pupuk jenis urea masih terjadi di beberapa lokasi, lainnya, rendahnya penebusan pupuk oleh distributor.
persoalan lain katanya, penjualan pupuk yang tidak sesuai Harga Enceran Tertinggi (HET) bahkan ditemukan adanya sejumlah kios tidak resmi melakukan penjualan pupuk bersubsidi.
Persoalan tersebut, menurut Editiawarman harus menjadi perhatian serta dipecahkan secara bersama seperti distributor, produsen, KP3, pengecer dan dinas terkait.
Khusus persoalan sulitnya kapal pengangkut pupuk bersubsidi bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur, harus menjadi perhatian serius oleh produsen. Ini bertujuan agar pendistribusian pupuk bersubsidi tepat lokasi, mutu, jumlah dan waktu.(04)