• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

19 Maret 2011

727 kali dibaca

Lahan Tidur Masih Luas Di Pessel

Painan, Maret----

Lahan terlantar di kabupaten Pesisir Selatan masih terbilang luas. Khusus lahan kering seluas 19 ribu hektar lebih, masih tidur atau tidak berfungsi untuk lahan perkebunan, pertanian atau lainnya. Hampir diseluruh kecamatan lahan seperti itu ada.

Ini disebabkan oleh tidak tersedianya drainase, belum memadainya irigasi, kurangnya modal kerja sehingga tidak adanya kepastian usaha yang berakibat kurangnya gairah petani mengusahakan lahan tersebut. Upaya untuk mengoptimalkan lahan tersebut memerlukan teknologi yang terpadu. Tidak kalah pentingnya diperlukan dana yang besar untuk dapat optimal, ungkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, Afrizon Nazar kepada peisirselatan.go.id di Painan.

Keberadaan petani sangat lemah dalam permodalan dan organisasi serta tidak mampunyai akses ke lembaga keuangan. Untuk itulah sistem agribisnis dapat dilakukan melalui pola kemitraan. Sementara upaya pemerintah hanya mampu mengembangkan dan membangun pertanian secara bertahap.

Mengenai agribisnis, keberhasilan sangat ditentukan oleh penanganan usaha, mulai dari penyiapan sarana produksi, Alat Mesin Pertanian (Alsintan), penyediaan kredit, tersedianya teknologi budidaya sampai processing dan pemasaran satu sama lainnya saling terkait.

Disebutkan, pembangunan pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan diarahkan kepada pembangunan pertanian tanaman pangan yang berbasis ekonomi kerakyatan dan berbasis kepada pembangunan nagari. Upaya ini dilakukan dengan sistem usaha tani terpadu dan sistem usaha agribisnis.

Dari beberapa usaha pertanian di Kabupaten ini yang mengelola komoditi padi, palawija, sayuran dan buah semusim dapat dikelompokan, hampir 72 persen masyarakat berusaha pada pertanian tanaman pangan.(04