Painan, Juli----
Walinagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batangkapas, Pesisir Selatan, Antosias mengatakan alur Batang Jalamu mendesak untuk dilakukan pelurusan (normalisasi), karena mengancam perumahan penduduk sekitar dan jalan kabupaten di daerah itu.
"Jika musim hujan datang, sejumlah rumah dan jalan kabupaten yang berada sekitar alur sungai Jalamu selalu menjadi langganan amukan banjir akibat luapan sungai itu", ungkapnya.
Keberadaan Batang Jalamu, selain mengancam perumahan penduduk dan jalan, juga mengancam jiwa masyarakat setempat. Kekhawatiran tersebut didasari oleh jarak pemukiman penduduk dengan bibir sungai sudah semakin dekat yakni 2 meter.
Menurutnya, satu-satunya cara untuk melepaskan daerah itu dari ancaman banjir dan jatuhnya korban jiwa bagi masyarakat, perlu adanya penanganan serius dan mendesak dari pemerintah untuk dilakukan pelurusan alur sungai.
"Ada sepanjang 600 meter alur sungai Jalamu mendesak untuk normalisasi. Saat ini, penduduk sekitar alur sungai selalu dihantui bencana banjir, apalagi dimusim hujan," tuturnya.
Dikhawatirkan, jika luapan sungai mendatangkan arus yang deras dan memutuskan badan jalan kabupaten itu, sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK) warga dusun Kapalo Banda Induring akan terisolasi.(04)