Painan,Maret----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan komitmen untuk tetap membangun shelter atau jalur evakuasi bencana meski secara bertahap pada daerah-daerah yang berada disepanjang garis pantai.
Hal tersebut dilakukan mengingat Pesisir Selatan rawan akan segala hal bencana alam seperti gelombang pasang, gempabumi, banjir hampir semuanya ada disini dan Setiap kali musim hujan, banjir dan tanah longsor kerap terjadi ditambah jalan Nasional di Kabupaten itu juga tak luput dari ancaman bencana.
"Pemkab melalui dinas terkait juga selalu mengingatkan warganya untuk meningkatkan kewaspadaan menanggapi perubahan cuaca yang ekstrem saat ini," kata Bupati Nasrul Abit usai mendampingi Deputi BNPB Rehab Rekon usai meninjau beberapa lokasi untuk evakuasi tsunami di Muaro Sakai kenagarian Inderapura Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, selasa (29/3) sore.
Ia menambahkan, secara bertahap upaya itu sudah dilakukan, terutama pada daerah yang dinilai rawan. Namun bila dilihat secara geografis, hampir rata-rata daerah ini dikatakan rawan, sebab memang berada di sepanjang garis pantai.
Sedangkan kini, Pesisir Selatan (Pessel) memiliki tiga nagari siaga bencana tsunami diantaranya nagari Sago, salido dan Surantiah karena tiga nagari ini memiliki daerah ketinggian yang bisa dijadikan sebagai tempat evakuasi.
"Dengan dijadikanya tiga nagari ini sebagai nagari siaga bencana, sehingga pemerintah daerah bisa melakukan sosialisai secara langsung kepada masyarakat melalui simulasi-simulasi yang dilakukan," paparnya.
Sementara, pada tahun ini pemerintah telah merencanakan untuk dikembangkan hingga kesemua kecamatan yang ada, terutama sekali bagi kecamatan atau nagarinya yang beresiko tinggi terkena dampak tsunami.
"Dan pengembangan program nagari siaga ini kedepan bukan saja dalam bentuk sosialisasi, tapi juga di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sebagai mana direncanakan," imbuhnya.
Untuk itu kita berharap, sisa dana gempa 2007 yang masih bersisa Rp52 miliar dari total
dana penyaluran bantuan gempa tahun 2007 yang diterima Pessel sebesar Rp 134.029.330.000 dapat digunakan untuk membangun shelter serta jalur evakuasi dalam menghadpi bencana.
"Sekarang BNPB Pusat masih mencari payung hukumnya agar sisa dana tersebut dapat digunakan daerah dan tidak dikembalikan kepusat," katanya mengakhiri.(02)