Pesisir Selatan--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) terus memperkuat upaya pencegahan terhadap penyakit menular.
Upaya itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, sebagaimana juga dilakukan oleh UPT Puskesmas Balai Selasa, Kecamatan Ranah Pesisir, melalui kegiatan sosialisasi penyakit tidak menular (PTM) di Aula Kantor Wali Nagari Pelangai, pekan lalu.
Kepala UPT Puskesmas Balai Selasa, Andri Dedi, ketika dihubungi Rabu (12/11) mengatakan bahwa sosialisasi tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait bahaya dan pencegahan penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, dan stroke, serta pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin.
"Kami ingin masyarakat sadar bahwa penyakit kronis bisa dicegah jika pola hidup sehat diterapkan sejak dini," ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan itu tidak hanya berupa pemaparan materi, tetapi juga melibatkan tindakan langsung, seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, serta edukasi pola makan dan olahraga sehat kepada warga Nagari Pelangai dan sekitarnya.
Menurut Andri, ada enam langkah utama dalam pencegahan PTM, yakni menjaga pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, mengelola stres, berhenti merokok, melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, serta cukup istirahat.
"Gaya hidup sehat itu sederhana, tapi butuh komitmen bersama. Kami berharap setiap keluarga mulai menerapkannya dari rumah," ingatnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Agustina Rahmadani, ketika dihubungi menjelaskan bahwa pencegahan penyakit menular menjadi salah satu pilar utama dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
"Melalui semangat transformasi sistem kesehatan, kami terus memperkuat layanan primer di seluruh Puskesmas dan Posyandu di daerah ini," ujarnya.
Agustina menambahkan, program tersebut terintegrasi dengan kebijakan nasional dan daerah, mulai dari skrining penyakit, peningkatan kualitas SDM kesehatan, hingga pemanfaatan teknologi layanan publik.
"Kita tidak hanya menunggu pasien datang. Petugas di lapangan aktif melakukan edukasi, penjaringan risiko, dan intervensi dini," jelasnya.
Ia menyebutkan, Pesisir Selatan telah mencatat sejumlah capaian penting. Daerah ini bebas dari kasus malaria selama tiga tahun berturut-turut sejak 2018, serta menemukan 1.076 kasus tuberkulosis (TBC) sepanjang 2024, termasuk 60 kasus di wilayah kerja Puskesmas Balai Selasa.
"Temuan kasus TBC yang tinggi menunjukkan sistem kita aktif mendeteksi. Semua pasien telah ditangani sesuai standar pengobatan, dan kami juga menjalankan Program Terapi Pencegahan TBC (TPT) bagi masyarakat berisiko," terangnya.
Dari sisi sanitasi, Agustina menambahkan, sekitar 85,32 persen masyarakat Pesisir Selatan kini memiliki akses terhadap jamban sehat. "Capaian ini penting karena perilaku hidup bersih menjadi fondasi utama pencegahan penyakit menular," katanya.
Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat menjadikan peringatan HKN bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk bergerak bersama.
"Mari kita wujudkan generasi sehat, tangguh, dan cerdas. Masa depan yang hebat hanya lahir dari masyarakat yang sehat dan berdaya" tegasnya.
Agustina mengakui, masih ada tantangan dalam menjangkau wilayah terpencil dan menjaga konsistensi pemeriksaan kesehatan rutin. Namun, ia optimistis kolaborasi pemerintah, tenaga medis, kader, dan masyarakat akan mempercepat terwujudnya Pessel yang lebih sehat.
"Dengan kerja sama semua pihak, kita yakin dapat mewujudkan generasi sehat demi masa depan yang hebat," tutupnya.