Pesisir Selatan, 1/10/2018- Pejabat Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menargetkan 182 nagari di daerah setempat memiliki pos gizi dan beroperasi secara menyeluruh pada 2019 dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat.
"Dari 182 nagari di Pesisir Selatan hampir separuhnya telah memiliki pos gizi sementara yang lainnya masih penjajakan dan kami targetkan akhir 2019 seluruh nagari sudah memiliki pos gizi," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, Asrul di Painan, Senin.
Ia menambahkan, dengan adanya pos gizi maka akan memudahkan masyarakat berkonsultasi seputar gizi keluarga hingga melapor jika adanya kasus gizi buruk.
Selain itu, di pos gizi masyarakat juga bisa mendapat tips seputar penyajian makanan sehingga setiap harinya keluarga mereka mendapatkan asupan gizi memadai dari makanan yang disajikan.
"Petugas Pos gizi tidak hanya menerima laporan dan sebagai tempat konsultasi masyarakat namun mereka juga turun ke lapangan. Jika menemukan kasus gizi buruk mereka mesti melakukan penanganan awal," katanya.
Selanjutnya, jika kasus tersebut masuk kategori sulit ditangani maka penanganan selanjutnya akan diserahkan ke pusat kesehatan masyarakat.
"Penanganannya berjenjang harus dilakukan mulai dari pos gizi, pusat kesehatan masyarakat hingga ke rumah sakit umum daerah. Dengan langkah ini diharapkan masyarakat Pesisir Selatan bebas dari gizi buruk," sebutnya.
Ia mengungkap pemenuhan gizi masyarakat tidak hanya sebatas kemampuan dalam menyediakan bahan-bahan makanan yang bergizi seperti menyediakan ikan, sayur-sayuran, daging, telur, beras dan lain sebagainya.
Namun jauh lebih penting sebutnya adalah dalam hal penyajiannya, karena dengan sajian yang menarik akan meningkatkan selera untuk mengonsumsinya terutama bagi balita.