Painan, Agustus ----
Menghadapi perjalanan bangsa Indonesia kedepan, dilihat ada sesuatu yang mulai hilang, dahulunya dimiliki bangsa Indonesia. Sesuatu yang hilang itu tidak benar-benar hilang, melainkan hanya bergeser saja secara norma dan nilai luhurnya, serta mulai tergantikan dengan sesuatu yang lain. Yakni Nasionalisme.
Hal itu dikatakan Bupati Pesisir Selatan, H Nasrul Abit dalam pidato sambutannya yang dibacakan Sekda Pesisir Selatan H. Rosman Effendi pada pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendara (Paskibra) Pessel 2010 di gedung pertemuan Pemkab Pessel kemaren.
Anggota Paskibra yang dibekukan sebanyak 70 orang terdiri dari 8, 17 dan 45. Artinya, 8 adalah bulan peringatan kemerdekaan, sementara 17 adalah tanggal kemerdekaan RI dan 45 adalah tahun kemerdekaan. Bersamaan juga dengan bulu sayap dan ekor yang dimiliki Lambang Negara Republik Indonesia yakni Burung Garuda, 8 adalah jumlah ekor, 17 jumlah sayapnya dan 45 jumlah bulu leher Burung Garuda.
Oleh karena itu katanya, nasionalisme harus tetap ditumbuhkembangkan kepada generasi penerus, sehingga esok mereka masih dapat mengenang dan menghargai jasa-jasa pendahulunya, serta dapat bercerita tentang sejarah hebat dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
Untuk menumbuhkembangkan sikap dan nilai nasionalisme kepada generasi penerus tersebut, khususnya bagi anggota Paskibra, bisa melalui belajar dan memperdalam sejarah kebangsaan, melawan hasrat dan keinginan diri sendiri terhadap pengaruh budaya luar yang negatif, melalui nilai-nilai kebersamaan, solidaritas dan persaudaraan yang didapat selama program pemusatan latihan.
Sikap nasionalisme dan semangat kebangsaan tersebut juga bisa diwujudkan melalui penghormatan kepada symbol kebangsaan dan Negara yaitu Bendera Merah Putih.(04)