Painan, September ----
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan membagi wilayah itu menjadi tiga pengembangan sentra komoditi unggulan pertanian yakni selatan, tengah dan utara.
Kita membagi daerah ini menjadi tiga bagian. Ketiga sentra tersebut dijadikan sebagai wilayah pengembangan komoditi unggulan pertanian, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan (Dis Pertaholbunnak) Pesisir Selatan, Afrizon Nazar di Painan Sabtu.
Selain padi, sebelumnya kabupaten itu juga telah memiliki komoditi unggulan antara lain jagung, kedele, kacang tanah dan bawang merah, namun kedepannya perlu dilakukan pengembangan.
Untuk menumbuh kembangkan peningkatan komoditi tersebut dilakukan pemetaan atau pembagian wilayah sebagai kawasan sentra pengembangan sehingga pembagian kawasan menjadi tiga kawasan pengembangan, sebut Afrizon.
Wilayah utara, terdiri dari kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, Bayang Utara dan IV Jurai. Sesuai dengan karakter masing-masing, dua dari empat kecamatan itu yakni Bayang dan Bayang Utara cocok sebagai sentra pengembangan bawang merah, cabe dan semangka.
Sementara Koto XI Tarusan dan IV Jurai cocok sebagai pengembangan durian, mangga, rambutan, manggis dan salak.
Sedangkan, Kawasan Tengah terdiri dari Kecamatan Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir dan Linggo Sari Baganti, merupakan kawasan utama komoditi tanaman padi.
Tahun lalu, dari luas pertanaman padi sawah di kabupaten itu 53.892 hektar sekitar 32.335 Hektar atau 60 persen berada di kawasan tersebut. Total produksi padi sekali musim tanam dari areal tanam 32.335 hektar itu menghasilkan 148.936 ton gabah kering giling.
Kawasan Selatan yang terdiri dari kecamatan Pancung Soal, Basa IV Balai Tapan dan Lunang Silaut adalah kawasan utama untuk mengembangkan tanaman palawija seperti Jagung, kacang tanah dan kedelai.
Luas areal tanam yang dimiliki kawasan itu tahun 2010, 8.850 Hektar. Dari luasan itu realisasi produksi jagung 56.640 ton. Sedangkan total produksi kacang tanah 994 ton pada areal tanam seluas 590 hektar dan total produksi kedelai 529 ton dengan areal tanam seluas 352 Hektar.
Selama ini, masing-masing wilayah dan kecamatan itu juga telah mengusahakan atau menanam komoditi tersebut, namun kedepannya perlu dilakukan pengembangan sehingga bisa menambah pendapatan bagi petani.
Selain itu, kebiasaan petani selama ini cendrung menggunakan lahan pertanian sawah hanya untuk satu komoditi saja yakni menanam padi, kedepan ini perlu dirubah sehingga habis masa panen, lahan tersebut tidak lagi menjadi kosong atau menganggur. Tanaman yang ditanam juga disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah.
Kedepan tidak ada lagi lahan menganggur, selepas panen padi, lahan tetap ditanam dengan berbagai tanaman yang menguntungkan sebagai tambahan pendapatan petani," kata ia.(04)