• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

23 April 2011

564 kali dibaca

Petani Bukit Solok Batangkapas Harapkan Pembangunan Jalan Perkebunan

Painan, April -----

Masyarakat petani Sungai pampan, Nagari Koto Nan Tigo, Kecamatan Batangkapas berharap kepada pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk membangun jalan menuju lahan perkebunan di Bukit Solok Sungai Pampan. Saat ini akses jalan yang ada belum memadai untuk dilalui kenderaan roda dua.

Harapan itu disampaikan wali nagari Koto Nan Tigo, Nofriedi kepada pesisirselatan.go.id di Batangkapas Sabtu (23/4) siang. Sedikitnya lahan gambir yang sudah produksi di lokasi tersebut 300 hektar, 100 hektar lagi masih tahap penanaman dan lahan baru buka. Kini hasil panen mencapai puluhan ton perminggunya. Begitu juga dengan kebun karetnya sudah mencapai puluhan hektar siap panen.

Masyarakat yang bergerak dibidang usaha perkebunan tersebut hampir 150 Kepala Keluarga (KK).

Dengan tersedianya jalan yang bagus menuju kebun masyarakat, diyakinkan bisa menambah produksi saat ini. Jalan yang ada hanya bisa dilalui pejalan kaki atau jalan setapak. Selain lokasi sulit dilewati kenderaan roda dua, badan jalan masih sempit. Tambah lagi musim hujan, jalan itu tidak bisa dilewati kendaraan roda dua karena licin.

Menurutnya, jalan itu sangat bermanfaat untuk menunjang perekonomian masyarakat setempat. Dengan tersedianya jalan itu selain mempermudah petani membawa hasil kebunnya, juga akan berdampak baik pada peningkatan perekonomian masyarakat.

"Ekonomi masyarakat akan lebih baik jika akses jalan disini bagus. Petani akan lebih mudah mengangkut hasil produksi gambir pascapanen," tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan, Yusrizal petani gambir di lokasi itu mengatakan, selain pelebaran badan jalan, yang dibutuhkan petani gambir saat ini adalah pabrik pengolahan gambir. Nagari Koto Nan Tigo berdekatan dengan beberapa nagari lainnya di Batangkapas. Di nagari-nagari tetangga itu juga tersedia lahan gambir yang hampir luasnya dengan di Sungai pampan.

Di nagari Taluk misalnya, tersedia lebih 300 hektar lahan gambir siap panen dan siap tanam. Belum lagi puluhan hektar lahan baru sudah dibuka warga. Dengan tersedianya pabrik gambir didaerah ini nanti, masyarakat akan mendapatkan jaminan pangsa pasar yang baik.

Selama ini dalam pengolahan gambir, dari daun menjadi getah gambir, petani masih menggunakan berbagai macam alat tempahan manual. Sehingga getah yang dihasilkan masih belum maksimal. Sampah daun gambir, bekas tempahan masih banyak yang terbuang.(04