• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

12 September 2011

696 kali dibaca

Petani Mengeluhkan, Harga Gambir Murah

Painan, September ----

Petani gambir Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluhkan rendahnya harga komoditi itu sejak beberapa bulan belakangan. Indra (40-an) petani di Surantih Kecamatan Sutera Senin mengatakan, harga komoditi getah gambir kering ditingkat pedagang pengumpul di kabupaten itu berfluktuasi (beragam) dari Rp10 ribu per Kilogram hingga Rp14 ribu per Kilogram tergantung kualitas ditingkat petani. "Harga itu dirasakan sangat rendah dibanding biaya yang harus dikeluarkan petani untuk memanen hingga pengolahan. Jika petani masih mengolah pasti mengalami kerugian yang tidak sedikit, kata Indra.

Menurut Indra, sejak harga komoditi itu jatuh pada posisi paling rendah sejak sepuluh tahun terakhir, banyak lahan gambir siap panen hanya ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya sehingga menjadi hutan tidak berguna. "Sebagian besar lahan gambir di daerah ini terpaksa belum dipanen untuk mengurangi resiko kerugian, karena jika masih diolah akan mengalami kerugian yang sangat banyak. Biaya yang harus dikeluarkan sangat besar sementara harga sangat rendah," ujar Indra.

Kondisi yang sama juga diakui Siman, petani gambir di Siguntur. Menurut ia, sejak harga gambir anjlok ia terpaksa mengurangi produksi agar tidak mengalami kerugian yang banyak.  Saat ini di tingkat petani, pedagang pengumpul membeli getah gambir kering kualitas bagus seharga Rp12 hingga Rp14 ribu per kilogram. Sementara kualitas tidak baik karena cuaca tidak bagus saat pengeringan pedagang hanya membeli dengan harga Rp10 ribu rupiah, bahkan mencapai harga Rp9 ribu per Kilogram. Harga itu sudah berlaku sejak hampir enam bulan terakhir sementara saat harga normal, petani bisa menjual dengan harga Rp28 hingga Rp30 ribu per kilogram. Maka itu kami saat ini agak enggan mengolah gambir, karena harganya sangat rendah sekali, sehingga kami tidak bergaji jika masih mengolah, ungkap ia.

Rus, seorang pedagang pengumpul mengakui anjloknya harga komoditi ekspor itu. Menurut ia, yang membuat anjlok harga tersebut karena ekspor yang dikirim ke India tidak jalan, namun penyebabnya ia tidak tahu. Kami sebagai pedagang masih tetap membeli, kalau tidak, nanti petani tidak mau lagi menjual sama kami jika harga sudah membaik,  sebutnya.

Sementara, data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan mencatat luas potensi perkebunan gambir di daerah ini mencapai 8 ribu Hektar, sementara yang sudah dimanfaatkan seluas tujuh ribu hektare lebih. Sejumlah 3.800 kepala keluarga (kk) sebagai petani gambir. Petani gambir terbanyak di Kecamatan Sutera kemudian disusul Koto XI Tarusan. Di kecamatan lain, lahan gambir juga terdapat di Kecamatan Batangkapas, IV Jurai, Basa Ampek Balai Tapan dan Ranah Pesisir.(04