Painan, Desember----
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program Nasional telah mampu menekan angka kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Hal ini terlihat pada tahun 2005 angka kemiskinan di Pessel terdata 41 persen lebih KK (Kepala Keluarga) miskin, tahun 2009 mengalami penurunan mencapai 29 persen KK miskin atau sekitar 30.000 KK miskin.
Plt. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Zefnihan didampingi kabid penanganan masalah sosial Islahudin saat Rapat Koordinasi PKH Kabupaten Pessel di Ruang pertemuan Bapedda Pessel Jumat (26/11) di Sago Kecamatan IV jurai Kab Pessel menyebutkan masyarakat penerima manfaat program PKH tahun ini di kabupaten Pessel,ditempatkan pada tujuh kecamatan.
"Tujuh kecamatan itu diantaranya di kecamatan Koto XI Tarusan sebanyak 603 rumah tangga sangat miskin (RTSM), Bayang 736, Sutera 1.154, Lengayang 1.318, Linggo Sari Baganti 2.393, Pancung Soal 1191 RTSM dan Lunang Silaut sebanyak 1.251 RTSM dengan total semuanya 8846 RTSM," ucapnya.
Dari jumlah RTSM yang terbantu oleh PKH juga masih ada sekitar 32 ribu KK miskin lagi di Pessel yang masih kita pikirkan, mudah-mudahan pengembangan wilayah pada kecamatan lain di Pessel juga ada dari PKH Kementrian Sosial pusat, katanya menambahkan.
Menurutnya, bila dibanding tahun sebelumnya jumlah penerima mamfaat tidak ada perubahan jumlah kuaota, namun terjadi pergeseran, dimana masyarakat tersebut telah mampu dibanding tahun lalu, sehingga ini bisa dialihkan kepada masyarakat yang miskin dan mempunyai kriteria pada program PKH baik disisi kesehatan maupun disisi pendidikan dengan catatan ada legalitasnya oleh BPS atau masuk dalam data PPLS.
"Program PKH merupakan bantuan langsung tunai bersarat yang mempunyai kualifikasi pendidikan dan kesehatan. Di bidang kesehatan yaitunya ibu hamil, nifas, balita dan bidang pendidikan SD/sederajat sampai tingkat SLTP (Sekolah Lanjutan Pertama) atau sederajat," paparnya.
Sementara, kepada pendamping PKH diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat peserta PKH untuk berobat melalui tenaga kesehatan,selain itu mari kita sekolah anak sesuai paradigma PKH "Orang tua saya boleh miskin tapi saya tidak,"tutupnya .(02)