Pesisir Selatan - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M.Zein Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, hingga kini terus berbenah di segala bidang termasuk memaksimalkan pelayanan di Negeri Sejuta Pesona itu.
Direktur RSUD M.Zein Painan Sutarman menyebutkan, rumah sakit pelat merah itu kini mampu melayani pasien Hemodialisa atau cuci darah.
"Ya, kami buka 2 shift. Masing-masingnya mampu melayani 20 pasien cuci darah dengan total pelayanan 40 kali dalam seminggu," ujarnya di Painan, Kamis (1/8).
Sutarman optimis manajemen RSUD M.Zein melalui dokter yang berkompeten, mampu memaksimalkan pelayanan pasien yang ginjalnya tidak berfungsi secara normal.
"Hari ini tepat satu tahun pelayanan hemodialisa di RSUD M.Zein Painan, Alhamdulillah respon pasien dan keluarganya sangat bagus. Sebagai tanda terimakasih, tadi kami juga memberikan kue dan nasi bungkus kepada pasien yang tengah di rawat," ucapnya.
Sebelumnya, kata dia, bagi pasien yang membutuhkan layanan cuci darah, mesti dirujuk ke beberapa rumah sakit yang ada di Kota Padang, sebab RSUD M.Zein Painan belum memiliki peralatan hemodialisa.
"Sekarang sudah banyak pula pasien hemodialisayang mendapat penanganan. Jika di kalkulasikan, setahun ini sudah menghemat pengeluaran mereka sekitar Rp50 juta. Ya, seperti biaya ongkos pulang pergi ke Padang, beli obat, cek darah, dan sebagainya," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini RSUD M.Zein Painan sudah mengoperasikan lima unit mesin hemodialisa, untuk menyiasati jumlah pasien yang tak sebanding dengan jumlah mesin, maka pelayanan dilaksanakan dua shift yakni pagi dan sore. Bahkan, pada 2020 kata dia, pihaknya berencana menambah jumlah mesin minimal hingga 10 unit, yang nantinya bakal dilengkapi dengan ruang pelayanan khusus pasien hemodialisa.
"Seiring perkembangan teknologi, kami dari pihak manajemen RSUD M.Zein Painan akan terus berbenah dari segala bidang. Hal ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat saat berobat," tuturnya.
Selain itu, lanjut Sutarman, Patologi Anatomi juga sudah bisa dilakukan di RSUD M. Zein Painan, seperti contoh pemeriksaan mioma uteri atau yang lebih dikenal dengan fibroid rahim sebuah tumor jinak yang tidak memiliki sifat kanker.
"Kondisi ini bisa digambarkan sebagai sel otot rahim yang tumbuh secara abnormal. Ukurannya berbeda-beda, ada kecil dan besar hingga mempengaruhi rahim. Saat ini pemeriksaannya sudah bisa kita lakukan di Painan. Jadi, tak perlu jauh-jauh lagi ke Padang," kata dia.
Ia menambahkan, guna mendukung sarana dan prasarana medis di RSUD M.Zein Painan, pada 2020 pihaknya juga menargetkan meraih akreditasi paripurna dari Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi I.
Menurut dia, penilaian SNARS merupakan standar akreditasi terbaru yang diberlakukan nasional semenjak 2018. SNARS edisi I merupakan penyempurnaan dari penilaian akreditasi sebelumnya.
"Sebab, akreditasi sangat penting sebagai upaya untuk memperbaiki serta memberikan berbagai masukan terhadap penyelenggaraan pelayanan," katanya menjelaskan.
Diketahui, pada 2017 sebanyak 85.145 pasien mendapat pelayanan rawat jalan di RSUD M Zein Painan dan pada 2018 mengalami peningkatan menjadi 102.501 pasien. Berikutnya pada 2017, sebanyak 11.094 pasien mendapat pelayanan rawat inap dan pada 2018 turun menjadi 10.862 pasien. (15)