Pesisir Selatan--Jalan tembus Kambang-Muarolabuah yang akan menghubungkan dua daerah, yakni Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dengan Solok Selatan (Solsel), bukan saja akan membuka keterisolasian antar dua daerah, tapi juga memiliki misi kemanusiaan sebagai jalur evakuasi penyelamatan dari ancaman gempa yang diprediksi berpotensi tsunami.
Karena memiliki fungsi yang sangat vital itu, sehingga wacana pembukaan jalan tembus Kambang-Muarolabuah itu akan tetap disuarakan dan diperjuangkan sampai kapanpun.
Bupati Pessel, Hendrajoni mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Minggu (22/9) bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus menyuarakan agar jalan tembus Kambang-Muarolabuah bisa dikabulkan oleh pemerintah untuk dibangun.
"Jalan tembus Kambang-Muarolabuah yang hingga saat ini masih tetap disuarakan oleh pemerintah daerah agar mendapatkan izin, bukan saja bertujuan untuk membuka keterisolasian antar dua daerah. Tapi juga memiliki misi kemanusian sebagai jalur evakuasi dari ancaman gempa yang disertai tsunami sebagai mana ditakutkan oleh masyarakat Pessel. Bahkan dengan terbukanya jalur ini, banyak keuntungan yang akan didapatkan oleh masyarakat dua daerah, terutama sekali di bidang perekonomian," katanya.
Dijelaskanya bahwa peluang bagi daerah untuk mengusulkan pembukaan dan pembangunan jalan tembus Kambang-Muarolabuah itu, hingga saat ini masih tetap ada.
Berdasarkan hal itu, sehingga pihaknya terus menyampaikan ke pusat, bahkan ke presiden sekalipun untuk dikabulkan pembangunanya.
"Sampai saat ini saya masih terus melakukan upaya untuk mendapatkan izin dari Menteri Kehutanan bahkan Presiden Jokowi sekalipun, sebab harapan dan peluang untuk mendapatkanya masih ada, walau juga dihalangi oleh beberapa persoalan," ungkapnya.
Diantara persoalan yang menjadi penghalang itu disebutkan karena jalan tembus Kambang-Muaralabuh adalah karena menembus zona inti Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Tetapi masalah itu telah ada solusi.
"Salah satunya, membuat jalan yang tidak mengganggu perlintasan satwa yang dilindungi, serta juga menjaga kelestarian TNKS yang disebut sebagai paru-paru dunia," tutupnya. (05)