• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 Keberadaan Floating Pump Bisa Meminimalisir Dampak Kerugian Bencana Kebakaran

08 Desember 2021

230 kali dibaca

Keberadaan Floating Pump Bisa Meminimalisir Dampak Kerugian Bencana Kebakaran

Pesisir Selatan--Untuk meminimalisir dampak kerugian yang dialami oleh masyarakat akibat kebakaran, terutama pada kawasan padat penduduk seperti pasar rakyat, maka keberadaan sarana berupa  floating pump (mesin pompa air) dan bak penampungan air perlu mendapat perhatian.

Sebab melalui ketersediaan sarana itu, maka penanganan cepat bila bencana kebakaran terjadi, bisa dilakukan oleh masyarakat dan pedagang pasar secara cepat tanpa harus dulu menunggu kedatangan mobil pemadam kebakaran (Damkar).

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Doni Gusrizal, Rabu (8/12), dan menjelaskan bahwa ancaman kebakaran itu bisa terjadi kapan dan dimana saja.

"Agar bencana itu bisa ditangani secara maksimal oleh masyarakat bersama petugas, sehingga selain ketersediaan sarana berupa floating pump, pelatihan terhadap kesiagaan juga perlu terus ditingkatkan," katanya.

Dijelaskannya bahwa ancaman kebakaran itu bukan saja bisa melanda rumah penduduk, kawasan hutan dan bangunan gedung pemerintah. Tapi juga sangat berpotensi bisa terjadi pada lingkungan pasar.  

"Karena potensi itu, sehingga pasar-pasar yang padat penghuni, juga perlu disediakan sarana berupa  floating pump dan bak penampungan air, disamping juga pelatihan kesiagaan. Sebab dengan ketersediaan sarana itu, penanganan cepat bila bencana kebakaran terjadi, bisa dilakukan oleh masyarakat dan pedagang pasar," ungkapnya.

Disampaikannya bahwa hingga saat ini daerah itu baru memiliki lima unit mobil Damkar.

"Walau mobil Damkar sudah dimiliki sebanyak lima unit, namun  masih jauh dari cukup atau belum maksimal. Sebab mobil itu akan melayani masyarakat di 15 kecamatan dengan jelajah panjang jalan mencapai 300 kilometer dari Siguntur batas Kota Padang hingga Silaut batas Provinsi Bengkulu, dan Jangke Ayam batas Kerinci Provinsi Jambi," katanya.

Berdasarkan kondisi itu, sehingga usulan dan masukan dari masyarakat pedagang agar pasar-pasar yang ada itu juga dilengkapi sarana berupa floating pump, perlu ditanggapi.

Sebab ketersedian sarana berupa floating pump di samping mampu memaksimalkan penanganan bencana kebakaran, juga cukup efisien dan efektif. Karena cara penggunaanya cukup sederhana dan juga tidak semahal harga mobil Damkar.

Berdasarkan pendataan di lapangan, ada sebanyak 20 pasar tradisional dan kawasan padat penduduk yang membutuhkan sarana itu di Pessel.

"Karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah, sehingga penyediaan sarana ini perlu ditanggapi dan akan kita upayakan secara bertahap," tutup Doni.