Painan, Desember----
Untuk mengantisipasi kemacetan panjang di ruas jalan Pasir Putih Nagari Kambang Barat Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar yang putus akibat bencana banjir bandang yang terjadi tanggal 3 November lalu, masyarakat di kampung itu sengaja kembali membangun jalan yang putus secara swadaya.
Perbaikan jalan yang rusak akibat bencana sebagai mana dilakukan warga secara gotong royong itu, merupakan hal mendesak. Sebab jalan alternatif yang sedang dikerjakan saat ini di Padang Rubiah sepanjang 3 kilometer sering mengundang kemacetan.
Tokoh masyarakat nagari Kambang Barat, Erman Syawar kepada pesisirselatan.go.id menjelaskan bencana banjir bandang yang terjadi tanggal 3 November lalu mengakibatkan ruas jalan Nasional di Pasir Putih Kambang kecamatan lengayang putus sepanjang 350 meter karena terseret arus banjir.
Untuk mengantisipasi agar enam kecamatan tidak terisolasi berkepanjangan, sehingga dibangunlah jalan alternatif dari simpang Lakuak PLN hingga ke simpang Kampung Pasar Gompong sepanjang 3 kilometer oleh pemerintah.
" Karena kondisi jalan alternatif yang dibangun itu belum permanen dan masih dalam tahap pengerjaan, sehingga sering mengundang kemacetan. Mobil besar seperti truk dan Tanki sering terjerembak di badan jalan, belum lagi dengan padatnya arus kendaraan dari dua arah, baik yang datang dari arah kota Padang, maupun dari arah provinsi Bengkulu," jelasnya.
Dikatakanya, dengan dilakukan pembangunan jalan kembali secara swadaya oleh warga, sehingga kemacetan sudah bisa diatasi. sebab kendaraan dengan ukuran kecil sudah bisa lewat termasuk kendaraan roda dua.
Saat ini kondisi jalan yang putus itu memang sudah tersambung, tapi hanya dalam bentuk timbutan berupa pasir dan tanah bercampur kerikil saja. Sebab pengerjaan melalui swadaya murni dari masyarakat melalui sumbangan ini memiliki keterbatasan dalah hal pembiayaan.
" Pada awal pengerjaan masyarakat sengaja melakukan penyewaan eskapator dengan sumber dana berasal dari ketua pemuda. Bantuan yang berasal dari ketua pemuda itu digunakan untuk beli BBM dan sewa eskapator. Sedangkan untuk biaya beli material berupa tanah dan kerikil berasal dari sumbangan sukarela. " Alhamdulillah, usaha ini sudah membuahkan hasil, walau jalan yang rusak itu belum seperti sediakala," terangnya.
Sedangkan Wali Nagari Kambang Barat Kecamatan Lengayang, Nurlison ketika dihubungi pesisirselatan.go.id menjelaskan, hingga saat ini warga masih terus melakukan pembangunan jalan yang putus itu dengan bergotong royong.
" Upaya itu diakui mampu menjawab keluhan pengguna jalan yang selalu terjebak kemacetan pasca putusnya jalan Nagara di pasir Putih kambang ini. Sebab oleh pemerintah jalan yang putus itu dijawab dengan dibangunya jalan alternatif sepanjang 3 kilometer di Padang Rubiah. Sebagai wali nagari, saya sangat mengapresiasi dan juga berterimakasih kepada warga yang memiliki kepedulian tinggi itu," tutupnya. (05)