• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

22 Agustus 2016

216 kali dibaca

Asuransi Ternak Belum Tercapai Maksimal Di Pessel

Painan, Agustus 2016   

Masih tingginya kecendrungan masyarakat pemilik ternak (sapi red) melakukan gembala secara liar atau dengan cara dilepas di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), menjadi salah satu penyebab program asuransi ternak tidak tercapai maksimal di daerah itu.  

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Pessel, Nasirwan dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat Veteriner, Yusmal mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Senin (22/6) bahwa sampai saat ini para peternak di daerah itu masih cendrung melakukan pengembalaan ternak dengan cara dilepas.

" Karena kebiasaan gembala ternak secara dilepas itu, sehingga berdampak terhadap program asuransi ternak sebagai mana diprogramkan oleh pemerintah pusat melalui PT Jasindo di Pessel," katanya.

Dijelaskanya bahwa sampai saat ini Pessel masih menjadi salah satu daerah penghasil daging sapi terbesar di Sumbar. Karena potensi itu, maka program asuransi ternak melalui PT Jasindo sebagai mana diprogramkan pemerintah pusat sangat bagus dimanfaatkan oleh masyarakat.

" Namun disayangkan akibat kebiasaan memelihara ternak secara dilepas ini, membuat program asuransi tidak tercapai sebagai mana diharapkan, walaupun sosialsiasi sudah dilakukan kepada masyarakat dan pemilik ternak, terutama sekali pada kecamatan yang dijadikan sebagai sentra ternak di daerah ini," ungkapnya.

Diakutinya bahwa secara umum program asuransi ternak itu tidak tercapai di Pessel, namun secara khusus di Nagari Pancuang Taba Kecamatan Bayang Utara (Bayu), program itu dapat diterima masyarakat, terutama untuk jenis sapi semental.

" Secara khusus di Nagari pancuang Taba Kecamatan Bayu, program asuransi ternak ini sudah berlangsung sejak satun tahun lalu. Ini dapat dilakukan, sebab sebagian masyarakat atau pemilik ternak di nagari itu telah melakukan pengandangan ternak. Tapi yang dikandangkan itu hanyalah jenis sapi semental, bukan sapi lokal," ungkapnya.    

Karena melalui asuransi akan memberikan jaminan terhadap resiko kematian ternak, sehingga pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan memberikan penyadaran kepada masyarakat agar melakukan pemeliharaan ternak dengan cara dikandangkan.

" Sebab ternak yang dipelihara secara baik dan dikandangkan, akan lebih terjamin kualitas dan kesehatanya. Kualitas dan kesehatan ternak ini, harus menjadi hal utama agar kepercayaan konsumen tetap terpelihara terhadap sapi lokal Pessel," jelasnya. (05)