• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Bayang Jadi Lokasi Puncak Peringatan Hari Rabies Sedunia 2025 tingkat Sumbar, 203 Hewan Divaksin

02 Oktober 2025

76 kali dibaca

Bayang Jadi Lokasi Puncak Peringatan Hari Rabies Sedunia 2025 tingkat Sumbar, 203 Hewan Divaksin

Pesisir Selatan--Peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day/WRD) tingkat Sumatera Barat tahun 2025 dipusatkan di Nagari Sawah Laweh, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Selasa (30/9). Kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam upaya pengendalian rabies secara kolektif dan berkelanjutan.

Dipilihnya Bayang sebagai tuan rumah karena kecamatan itu sebelumnya mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies pada 13 September 2025 lalu. Sebagai respon cepat, berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari edukasi hingga vaksinasi massal hewan penular rabies (HPR).

Kegiatan puncak ini terselenggara atas kerja sama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Dinas Pertanian Pessel, dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Sumbar.

Kegiaan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli, dengan dihadiri oleh perwakilan pemerintah kabupaten/kota se Sumbar, petugas kesehatan hewan, serta masyarakat pemilik HPR.

Dalam sambutannya, Sukarli menegaskan bahwa rabies merupakan penyakit mematikan yang sangat mungkin dicegah dengan pendekatan yang tepat dan kolaboratif. Ia menyebut, momentum WRD harus menjadi penggerak bagi semua pihak untuk saling bersinergi, tidak hanya dalam vaksinasi, tapi juga dalam edukasi masyarakat.

"Rabies bukan hanya persoalan kesehatan hewan, tetapi juga menyangkut keselamatan manusia dan lingkungan. Karena itu, kegiatan ini kami desain agar menyentuh semua aspek, dari anak sekolah hingga pemilik hewan peliharaan," ujarnya.

Menurut Sukarli, penunjukan Bayang sebagai lokasi puncak kegiatan provinsi adalah langkah strategis untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia juga mengingatkan bahwa kolaborasi lintas sektor harus terus diperkuat dengan pendekatan One Health, yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dalam satu kesatuan kebijakan.

"Kami sudah distribusikan ribuan dosis vaksin ke seluruh daerah. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat ikut ambil bagian. Vaksinasi gratis ini jangan disia-siakan. Hewan yang tidak divaksin bisa jadi ancaman serius bagi kita semua," tambahnya.

Puncak peringatan WRD 2025 diisi dengan dua kegiatan utama, yakni vaksinasi rabies gratis dan edukasi ke sekolah. Vaksinasi dilakukan di empat nagari, diantaranya, Nagari Sawah Laweh, Asam Kamba, Kapeh Panji, dan Talaok, sementara kegiatan edukasi atau Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) diberikan kepada pelajar di SMA Negeri 2 Bayang dan MTsN Talaok.

Hasilnya, sebanyak 203 hewan berhasil divaksinasi, terdiri dari 79 ekor anjing dan 124 ekor kucing. Edukasi rabies juga berhasil disampaikan kepada puluhan siswa sebagai generasi muda yang diharapkan turut memahami pentingnya pencegahan rabies sejak dini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Madrianto, saat dihubungi Kamis (2/10/2025), menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sangat relevan dan tepat sasaran, terutama di wilayah yang sebelumnya terdampak rabies.

"Kita tidak ingin kejadian luar biasa rabies terulang. Edukasi dan vaksinasi harus berjalan beriringan. Ini bagian dari pendekatan One Health yang menekankan sinergi antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan," tegas Madrianto.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengawal distribusi vaksin rabies di seluruh kecamatan melalui Puskeswan, dengan total bantuan 700 dosis vaksin dari provinsi yang siap digunakan.

"Kami minta masyarakat proaktif. Rabies bisa dicegah. Hewan peliharaan yang tidak divaksin berisiko menyebarkan penyakit mematikan yang berdampak pada keluarga dan lingkungan sekitar," imbuhnya.

Tahun ini, WRD mengusung tema global "Act Now: You, Me and Community," sebagai ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bertindak bersama dalam menghapus rabies dari lingkungan. Konsep ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan gotong royong antar masyarakat.

Selain di Pesisir Selatan, kegiatan serupa juga digelar serentak di kabupaten/kota lain di Sumbar, termasuk edukasi rabies di Universitas Negeri Padang, vaksinasi di klinik hewan swasta, dan sterilisasi gratis HPR di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Dengan adanya kegiatan ini, pemerintah berharap kesadaran masyarakat meningkat, kasus rabies dapat ditekan, dan masyarakat hidup lebih aman serta sehat bersama hewan peliharaannya.