Pesisir Selatan--Upaya memperkuat ketahanan pangan di tingkat nagari terus dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Salah satunya melalui pembentukan Brigade Pangan (BP) yang digelar pada Rabu (1/10/2025) di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batang Kapas.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Camat Batang Kapas, Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi (PME), Raja Ratman.
Dalam sambutannya, Raja Ratman, menyampaikan bahwa program tersebut merupakan salah satu langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan lokal yang berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat langsung dalam pengelolaan sektor pangan.
"Brigade Pangan ini dibentuk sebagai wadah koordinasi dan aksi nyata antar nagari dalam menjaga ketahanan pangan. Ini bukan hanya program pemerintah, tapi gerakan bersama masyarakat untuk mandiri dalam pangan," ujar Raja Ratman.
Disampaikannya bahwa Brigade Pangan itu dibentuk di tiga nagari sekaligus, yakni di Nagari Taluk Tigo Sakato, Nagari Taluk, dan Nagari Koto Nan Tigo IV Koto Hilie. Ketiga nagari tersebut dinilai memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mendukung terwujudnya kemandirian pangan berbasis lokal.
Terkaithal itu, Camat Batang Kapas, Legiandru, ketika dihubungi menegaskan bahwa pembentukan Brigade Pangan adalah bagian dari upaya memperkuat ketahanan sosial ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian. Ia menyebut, ancaman krisis pangan global harus diantisipasi dari tingkat terbawah, yakni nagari.
"Ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah pusat atau provinsi. Nagari adalah ujung tombak. Dengan adanya Brigade Pangan, kami ingin masyarakat memiliki cadangan pangan, kemampuan produksi, dan daya tahan menghadapi inflasi atau gangguan distribusi," kata Legiandru.
Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan Brigade Pangan akan memperkuat sinergi antara pemerintah nagari, kelompok tani, penyuluh, dan stakeholder lainnya dalam mengelola produksi, distribusi, serta keamanan pangan masyarakat. Hal ini selaras dengan program nasional penguatan ketahanan pangan berbasis wilayah.
Program ini tak hanya menekankan pada peningkatan produksi pertanian, tapi juga menyasar edukasi masyarakat, pengelolaan hasil tani, diversifikasi pangan lokal, dan penguatan kelembagaan petani. Dengan begitu, ketahanan pangan tidak bersifat musiman, tetapi menjadi gerakan jangka panjang.
Ia berharap program tersebut tidak berhenti hanya pada pembentukan, tetapi juga diikuti dengan aksi nyata dan keberlanjutan.
"Kami akan terus lakukan pembinaan, evaluasi, dan pendampingan. Harapannya, setiap nagari bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya," ujarnya.
Dengan adanya Brigade Pangan di tiga nagari itu, Kecamatan Batang Kapas menargetkan terbentuknya model ketahanan pangan yang bisa direplikasi di nagari lain. Program ini diharapkan menjadi tonggak awal perubahan cara pandang masyarakat terhadap pentingnya kemandirian dan keberlanjutan pangan dari desa untuk desa.