• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

21 November 2013

556 kali dibaca

Banyak Lahan Sawah Di Pessel Beralih Keladang Semangka

Painan,Nopember 2013.   

Petani di Kabupaten Pesisir Selatan sudah mulai beralih mengolah lahan sawah milik mereka dengan tanaman lain semangka, karena tanaman semangka produksinya cukup menjanjikan dalam peningkatan perekonomian masyarakat.

Seperti di Kecamatan Bayang petani cendrung manfaatkan lahan sawah dengan tanaman semangka sebagai tanaman selingngan selain padi,sehingga saat ini tanaman semangka menjadi  salah satu produksi unggulan masyarakat kecamatan Bayang karena tanaman ini masa panen tidak telalu lama hanya sekitar 3 bulan sudah bisa panen.

Asni 45 seorang petani semangka di Koto Baru Bayang ketika ditemui diladangnya mengungkapkan untuk bisa meningkatkan ekonomi keluarga lahan tidur sawah yang merupakan  lahan tadah hujan harus diolahnya dan menanam semangka merupakan solusi yang tepat.

"Bila dikelola dengan baik tentu akan membuahkan hasil yang baik, dan petani tidak perlu lagi menunggu musim tanam  karena semangka dapat ditanam kapan saja" katanya

Ketika pasca panen padi berlangsung  petani tidak melakukan penanaman ulang sawah mereka dengan padi namun petani  memilih  beralih kepada tanam semangka, dan berbagai tanaman lainnya seperti, jagung, kacang kedele, kacang tanah dalam memafatkan lahan yang ada.

Senada disampaikan Syafri 60 menurutnya dalam pengembangan  tanaman semangka cendrung dilakukan masyarakat  tidak berkelompok, namun dilakukan secara individu karena biaya pengelolaanya yang besar di bandingan tanaman padi, maka  petani yang mengembangkan usaha tanaman ini jelas harus memiliki modal yang cukup untuk digunakan biaya pengolahan, beli pupuk dan biaya transportasi  dan lainnya.

"Itu yang menjadi kendala sebagian besar petani semangka didaerah ini,Karena itu kebanyakan para petani semangka banyak yang memiliki hutang dan baru digantinya ketika musim panen datang," ujarnya.

Kondisi para petani akan semakin sulit jika panen semangka gagal ataupun diserang penyakit,jangankan untung yang didapat kerugian berlipat yang datang.Namun dalam kondisi saat ini  pemasarannya dinilai anjlok Rp 1500 sampai Rp 2 ribu per kg karena terjadi musim panen serentak, padahal ketika pasokan berkurang  harga buah semangka mencapai Rp 2500 sampai Rp 3500 per kg (07)