Painan,Mei 2014.
Langkanya BBM ( bahan bakar minyak ) yang melanda beberapa daerah di Sumbar saat ini membuat petani menjerit karena harga Premium yang tinggi menambah biaya pengolahan sawah.
Seperti di Lubuknyiur Nagari IV Koto Mudiek, Kecamatan Batangkapas Kabupaten Pesisir Selatan yang saat ini mulai turun kesawah merasakan dampak dari sulitnya mendapatkan BBM tersebut.
Musniati salah seorang petani mengatakan, upah bajak sawah musim tanam lalu hanya sekitar Rp 130.000, waktu kemaren setelah dibayar, operator mesin bajak minta dinaikan jadi Rp 150.000,-
Menurut Musniati, naiknya upah bajak seperti ini tentunya akan menambah biaya produksi petani, termasuk nantinya ongkos angkut hasil pertanian, sementara hasilnya belum tentu meningkat, dengan demikian sulitnya mendapatkan BBM ini akan berdampak kepada perekonomian masyarakat di pedesaan.
" Untuk kami berharap agar pemerintah segera mengatasi kelangkaan BBM ini, agar harga kembali normal, berhubung kalau harga BBM seperti ini pengeluaran tentu akan meningkat, sebab semuanya pakai BBM seperti kendaraan dan alat mesin pertanian ( Alsintan ) lainya, " kata nya (07).