Painan,September 2016.
Masyarakat Kampung Sako Kenagarian Batu Hampar Selatan mulai resah dengan kehadiran dua ekor buaya di pinggiran sungai Batang Tarusan yang mengalir di kawasan ini. Masyarakat telah melihat kehadiran buaya itu semenjak sepekan ini.
Masyarakat melihat kehadiran buaya itu di pinggiran sungai sekitar pukul 10.00 wib hingga pukul 12.00 wib. Akibatnya warga takut mendekati sungai. Diperkirakan panjang buaya itu 2 meter jenis buaya muara. Tasril 44 warga kepada Padang Ekspres mengungkapkan dia melihat langsung buaya itu berada pinggiran pasir sungai seperti sedanh berjemur.Dimana lokasi buaya itu sering muncul sering digunakan warga untuk memandikan ternak atau anak anak main main.
"Karena kehadiran buaya itu warga menjadi takut mendekati sungai.Warga takut buaya itu akan menyerang mereka.Warga sangat berharap buaya itu bisa ditangkap atau di pindahkan dari sungai tersebut sehingga warga bisa beraktifitas normal lagi di sungai " ujarnya
Walinagari Batu Hampar Selatan Andi Hasan mengungkapkan mendapatkan laporan dari masyarakat kalau ada 2 ekor buaya muara sering muncul di Sungai. Mendapat laporan itu pihaknya langsung mencari tahu dan membuktikan kebenaran laporan masyarakat tersebut. Dan benar memang ada buaya di pinggir sungai sekitar pukul 10.00 wib hingga pukul 12.00 wib seperti sedang berjemur karena jam buaya itu muncul sedang panas karena sinar matahari.
" Kita telah melaporkan kejadian ini kepada camat agar segera dicarikan solusinya . Kalau dibiarkan tentu kedepannya buaya itu akan mengancam keselamatan warga sekitar" ujarnya
Sementara itu Camat Koto XI Tarusan Hadi Susilo mengungkapkan pihaknya telah mendapatkan laporan dari walinagari kalau ada buaya muara muncul di sungai di Kampung Sako. Menurutnya dia telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan telah menelpon pihak BKSDA untuk menangkap buaya itu karena masyarakat telah resah.
" Kita telah menelpon BKSDA untuk datang dan menangkap buaya tersebut. Dan mereka telab melihat kelokasi dan telah memasang perangkap di sungai agar buaya itu bisa segera ditangkap" ujarnya
Ditambahkannya nanti Senin (5/9) ( hari ini red) BKSDA akan membawa tim teknis untuk bisa menangkap buaya tersebut. Kendatipun begitu sebelum buaya itu bisa di tangkap hendaknya masyarakat bisa menjauhi sungai sementara dulu. Apalagi pada jam buaya tersebut sering muncul."Semoga sebelum buaya itu ditangkap tidak ada korban jiwa baik itu manusia atau hewan ternak" harapnya
Kehadiran buaya di sungai Pessel juga terjadi di Sungai Silaut bahkan telah menimbulkan korban jiwa. Beberapa warga diterkam buaya tersebut bahkan ada warga yang ditemukan tewas dengan anggota badannya hanya setengah.Seperti yang dialami Kasro Saragi (70) warga Tanjung Beringin II Kenagrian Lunang Selatan Kecamatan Lunang Pesisir Selatan ditemukan tewas tak bernyawa dalam Sungai Batang Lunang. Ia ditemukan sekitar jam 10.00 WIB, Senin 13 Juni 2016 lalu dengan kondisi memprihatinkan. Korban merupaÂkan salah seorang petani ditemukan tewas tak bernyawa dalam kondisi memÂpriÂhatinÂkan karena diduga bagian pinggang kebaÂwah hilang diduga sudah dimakan buaya yang cukup banyak di sungai
Kendati begitu Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) berencana akan menjadikan aliran sungai Silaut sebagai kawasan konservasi dan pelestarian buaya.Meskipun buaya adalah salah satu predator yang terkenal dengan keganasannya, tetapi buaya adalah salah satu satwa yang dilindungi yang harus dijaga kelestariannya.(07)