Painan - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mendorong Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang ada di daerah itu untuk menjalankan usaha inovatif serta berbeda dari usaha masyarakat sehingga tidak berdampak buruk terhadap perekonomian warga setempat.
"Saat ini terdapat beberapa BUMNag menjalankan usaha yang banyak dilakoni masyarakat seperti menjual pulsa, listrik prabayar dan lainnya, tentu saja kegiatan itu akan menjadi saingan bagi masyarakat dan terkesan tidak kreatif," Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Nagari, KB dan Pemberdayaan Perempuan Pesisir Selatan, Hamdi di Painan, Minggu (29/9).
Padahal pihaknya telah beberapa kali mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis kepada jajaran BUMNag hanya saja teori tersebut belum dipraktikkan dengan baik.
Menurutnya hal itu bukanlah kegagalan hanya saja naluri kewirausahaan yang belum melekat, dan butuh keseriusan serta sokongan dari pelbagai pihak termasuk wali nagari yang bertugas sebagai penasehat BUMNag.
"Idealnya wali nagari berkecimpung dengan BUMNag karena BUMNag merupakan wadah untuk menyejahterakan masyarakatnya dan lembaga ini bisa menjadi indikator kesuksesan kepemimpinannya," ungkapnya.
Kendati demikian juga terdapat beberapa BUMNag pada daerah setempat yang dinilainya cukup baik diantaranya BUMNag Painan Selatan Mandiri.
BUMNag tersebut memanfaatkan barang bekas seperti kayu, triplek dan lainnya untuk membuat kerajinan menarik seperti tempat tisu, bingkai foto dan juga mainan kunci
Hasil produksinya pernah diikutsertakan pada Pameran BUMDes Nusantara 2017 yang digagas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada 13 Mei 2017.
Kegiatan yang digelar selama dua hari di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat tersebut diikuti ratusan BUMDes terbaik di Indonesia, sebutnya.