• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

21 Juli 2016

219 kali dibaca

Bupati Hendrajoni minta BPBD tingkatkan kesiapan masyarakat hadapi bencana

Painan, Juli 2016    

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana, salah satunya melaksanakan kegiatan simulasi. Itu hendaknya dilaksanakan di setiap kecamatan dengan melibatkan semua unsur terkait.

Pasalnya, sebagian besar wilayah kabupaten ini rentan dilanda bencana, terutama banjir dan tanah longsor yang bisa menelan korban jiwa dan harta benda masyarakat.

"Karakteristik wilayah yang terdiri dari dataran rendah, perbukitan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat berpotensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu kedepannya, simulasi bencana pada masyarakat perlu ditingkatkan," kata Bupati Pessel, Hendrajoni kemarin.

Pessel lanjutnya, memiliki 15 kecamatan. Sedangkan yang rentan terhadap banjir hampir seluruh kecamatan. Makanya, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan tinggi seperti belakangan ini.

Dijelaskan, banjir sering terjadi ketika intensitas hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap. "Sungai-sungai pada musim hujan mudah meluap. Sementara kecamatan yang berada di dataran rendah dan memiliki sungai cukup banyak dan rentan terhadap bencana banjir," ungkapnya.

Lebih lanjut menurutnya, kecamatan yang selalu menjadi langganan banjir adalah Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Pura, Pancung Soal, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah IV Hulu Tapan, Lunang dan Silaut.

Hanya satu kecamatan yang relatif aman terhadap banjir yakni Bayang Utara, sebab posisinya berada di ketinggian. Namun, kecamatan ini rentan akan bencana tanah longsor.

"Terkait upaya tanggap bencana, maka BPBD telah memetakan daerah-daerah rawan banjir berdasarkan titik rawan yang terpantau setiap tahunnya. Begitu pula dengan daerah yang rawan ditimpa bencana tanah longsor," jelas Hendrajoni. (03)