Painan, Januari 2016
- Keseriusan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan masyarakat tani untuk meningkatkan produksi padi sebesar 100 ribu ton hingga tahun 2017 sebagai mana ditargetkan oleh daerah itu, akan bakal tercapai.
Peningkatan produksi sudah seharusnya ditarget pada angka rata-rata sebesar 8-9 ton per hektar. Angka ini merupakan angka menengah. Sebab beberapa daerah di Indonesia, sudah ada yang mampu mencapai angka produksi sebesar 12-13 ton per hektare.
Hal itu disampaikan Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Bhakti Agus F ketika melakukan penanaman perdana padi verietas Kartika 1-82 kerjasama Kodim 0311 Pessel dengan JKMP4 Pessel di Demplot Kelompok Tani (keltan) Jambak Nagari Bungo Pasang II Kecamatan IV Jurai, Senin (18/1).
Dalam kesempatan itu, hadir Pj Bupati Pessel, Alwis, Dandim 0311 Pessel, Letkol Inf Joko Maryanto, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Afrizon Nazar, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Emirda Ziswati, Camat IV Jurai, Ali Nasril, Walinagari Bongo Pasang, tokoh masyarakat da para anggota dan ketua Kelompok Tani Jambak, serta masyarakat.
" Agar peningkatan produksi padi bisa tercapai secara maksimal oleh petani, maka rata-rata produksi sudah semestinya dipatok pada angka 8 hingga 9 ton per hektare. Angka ini juga mesti bisa tercapai di Pessel. Sebab saat ini beberapa daerah di Indonesia sudah bermain pada angka 12 hingga 13 ton per hektare, bukan lagi 5,2 ton," ujarnya.
Dijelaskanya bahwa Sumatera Barat (Sumbar) termasuk Pessel adalah daerah pemasok beras. Walau demikian, target peningkatan produksi melalui penerapan teknologi dan perluasan lahan tetap dilakukan.
Ditambahkanya bahwa untuk memotivasi agar peningkatan produksi bisa tercapai, maka setiap daerah mendapat apresiasi dari Kementrian dengan terus mengucurkan subsidi.
" Tapi bagi yang tidak mampu, akan dilakukan pencabutan. Namun bila dilihat dari semangat dan motivasi pemerintah daerah dan masyarakat tani di Pessel, maka sangat diyakini peningkatan produksi sebagai mana diharapkan, akan bakal tercapai. Termasuk juga pada demplot padi verietas Kartika 1-82 Kerjasama Kodim 0311 Pessel dengan JKMP4 Pessel ini," ungkapnya.
Ditambahkanya bahwa bibit padi Kertika 1-82 sudah dikembangkan di seluruh daerah di Sumbar, dan Pessel merupakan daerah yang ke tiga.
" Saya berharap hingga akhir Januari 2016 ini, musim tanam pertama sudah selesai dilakukan secera keseluruhan di Pessel. Tujuanya agar bisa terbebas dari penomena El-nino atau kekeringan," ingatnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh TNI dalam mendorong dan memotivasi masyarakat tani tak lain bertujuan agar tercapainya program swasembada pangan nasional.
" Berkat tujuan itu, maka TNI Angkatan Darat (AD) bersama Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan masyarakat tani, terus mendorong dan memotivasi agar peningkatan produksi bisa tercapai sebagai mana ditargetkan," harapnya.
Sementara itu Pj Bupati Pessel, Alwis juga menyampaikan bahwa semangat dan motivasi masyarakat tani untuk terus giat mengolah lahan, merupakan modal dasar peningkatan produksi akan bisa tercapai.
" Sebab dengan hanya mengandalkan teknologi saja, tidaklah cukup. Jika semangat dan motivasi untuk bekerja lebih giat dan lebih gigih lagi terabaikan," katanya.
Diakuinya bahwa daerah itu memiliki terget peningkatan padi sebesar 100 ribu ton hingga tahun 2017 nanti. Target itu merupakan tantangan yang harus disikapi secara serius oleh semua elemen.
" Target produksi padi sebesar 100 ribu ton yang diberikan kepada Pessel oleh Gubernur Sumbar hingga tahun 2017, diyakini akan bisa tercapai jika disikapi secara serius. Rasa optimis itu memang didasari oleh luasnya potensi lahan yang dimiliki oleh Pessel yang saat ini mencapai 30.344 hektar," katanya.
Pj. Bupati Pessel, Alwis melalui kesempatan itu juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada pihak TNI yang juga menunjukan keseriusanya dalam mendorong dan memotivasi masyarakat tani untuk terus meningkatkan produksinya melalui berbagai program yang dilakukan.
" Disamping ketersedian lahan, semangat dan motivasi yang dilakukan oleh TNI kepada masyarakat tani dalam meningkatkan produksi, diyakini akan bisa tercapai. Berkat dorongan dan motivasi itu, sehingga secara pribadi saya menyampaikan ucapan terimakasih," ungkapnya.
Ditambahkanya bahwa hingga saat ini Pessel masih dinyatakan sebagai salah satu daerah sentra padi terbesar di Sumbar. Sebab dari luas lahan yang dimiliki itu, Pessel mampu memproduksi padi pada tahun 2014 sebesar 277.350 ton.
" Berdasarkan jumlah itu, sehingga Pessel memiliki kelebihan produksi sebesar 185.980 ton. Sebab konsumsi dalam daerah hanya sebesar 91.370 ton. Demikian juga pada tahun 2015," terangnya. (05)