Pesisir Selatan
Untuk mengatasi permasalahan sampah guna menciptakan lingkungan agar tetap bersih, Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harapkan dukungan dan kalaborasi dari berbagai pihak. Kamis (26/9).
Hal itu disampaikan Kepala DLH Pessel, Jumsu Trisno Rabu menegaskan komitmen daerah itu dalam mengurangi timbulan sampah sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terpilah hingga 100 persen pada tahun 2025.
Dikatakanya bahwa upaya itu akan tercapai, sebab sekarang sebesar 70 persen produksi sampah masyarakat telah terpilah. Berdasarkan hal itu, sehingga sisanya tinggal sebesar 30 persen lagi.
Disampaikanya bahwa upaya yang dilakukan dalam pencapaian komitmen tersebut yaitu dengan dua tahapan pengurangan dan penanganan.
Pengurangan sampah dengan cara pembatasan sampah, pemanfaatan kembali, dan pendauran ulang.
" Sedangkan penanganan sampah dijalankan dengan tahapan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, sampai proses akhir," katanya.
Disebutkannya bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target itu adalah dari rumah tangga masyarakat yang memiliki halaman yang luas. Pada pekarangan yang luas itu, dapat dibuat dua lobang untuk sampah organik dan non organik, sehingga petugas kebersihan lebih mudah mengelola sampah sebelum diangkut ke TPA.
" Dengan dilakukan pemilahan sampah tersebut tentu mempermudah kerja petugas kebersihan. Karena antara sampah organik dan non organik tidak bercampur lagi ketika dibuang ke TPA," ungkapnya.
Sedangkan bagi rumah yang tidak memiliki halaman yang luas, bisa dibuat biopori. Jadi sampah organik nantinya akan dimasukkan ke lobang biopori tersebut dan setelah beberapa waktu akan habis menghasilkan pupuk.
" Menurut kami upaya ini sangatlah membantu penurunan sampah pada lingkungan masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mengelola sampah itu sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan bersih.
Bahkan pihaknya juga sudah melakukan kesepakatan dengan Kepala OPD, CAMAT dan walinagari melalui rapat, supaya masyarakat mengurangi pemakaian kantong plastik, dan memberikan keranjang yang ramah lingkungan.
" Harapan kami, masyarakat bisa mengurangi pemakaian kantong plastik, apalagi saat berbelanja ke pasar. Ketika berbelanja ke pasar bisa menggunakan tas atau keranjang saja," harapnya. (01)