Pesisir Selatan -- Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan memberikan pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata di destinasi pariwisata di Hotel Hannah Painan selama 3 hari Rabu - Jumat (24 26/11) .
Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang pengelola destinasi wisata Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari unsur desa wisata dan Pokdarwis , HPI.Selama kegiatan mereka mendapatkan materi terkait pemasaran destinasi dan pengelolaan krisis kepariwisataan di destinasi pariwisata, tata kelola destinasi pariwisata .Kegiatan ini mengunakan DAK non fisik 2021.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan Suhendri mengungkapkan pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata di destinasi pariwisata ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata dan desa wisata dalam melakukan tata kelola, bisnis dan pemasaran di destinasi pariwisata.
”Sasarannya peserta mengetahui dan memahami pentingnya tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata, mengetahaui dan memahami pentingnya tata kelola, pengelolaan bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata serta mengetahui dan memahami komponen-komponen dan faktor-faktor penting dalam pengembangan dan penyelenggaraan tata, pengelolaan bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata,” ungkapnya.
Mengatakan upaya-upaya tata kelola, bisnis dan pemasaran di destinasi pariwisata itu menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu pihaknya mengajak dan menghimbau agar pengelolaan, bisnis dan pemasaran potensi wisata di destinasi pariwisata ditangani dengan serius karena merupakan tanggung jawab kita semua, termasuk pengelola, pemerintah dan masyarakat.
“Semua ini dilakukan dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona yaitu aman, tertib, indah, bersih, indah, ramah tamah dan kenangan dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar dari sektor pariwisata,” katanya.
Dengan pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran di destinasi pariwisata ini Suhendri mengharapkan dukungan dan peran serta dalam meningkatkan pengelolaan dan pemasaran di destinasi wisata sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan dengan rasa aman dan nyaman di destinasi wisata dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan kegiatan kepariwisataan di daerah masing-masing.
“Dengan kegiatan pelatihan ini, kami berharap semua peserta ini nantinya bersama-sama untuk mengimplementasikan di daerah potensi wisata yang dikelola, sehingga dapat terwujud suatu destinasi wisata BISA yaitu Bersih, Indah, Sehat dan Aman,” pungkasnya.