Pesisir Selatan – Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim mengunjungi langsung kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Fisik Sosial dan Pemetaan Geografi 2025 yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) di Lapangan MAN 3 Pesisir Selatan.
Kehadiran Risnaldi di tengah mahasiswa menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap kolaborasi ilmiah antara kampus dan daerah.
Kunjungan Risnaldi pada hari kedua (9/5/2025) itu didampingi oleh istri tercinta, Oktarina, M.Pd., yang juga merupakan alumni Pendidikan Geografi UNP Angkatan 1998.
Wabup Risnaldi disambut antusias oleh mahasiswa, dosen, dan panitia pelaksana.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kerja sama antara akademisi dan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang berbasis riset lapangan.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari kontribusi kampus terhadap pembangunan daerah. Dengan pendekatan ilmiah yang dilakukan mahasiswa, kita bisa mendapatkan gambaran lebih akurat mengenai kondisi sosial dan fisik wilayah. Pemerintah sangat terbuka terhadap hasil-hasil KKL ini dan siap memfasilitasi kolaborasi lanjutan,” ujar Wabup Risnaldi.
Mahasiswa Departemen Geografi pada hari itu melaksanakan kegiatan lapangan, mulai dari observasi fisik wilayah, pengumpulan data sosial, hingga praktik pemetaan geospasial.
Kegiatan ini didampingi langsung oleh para dosen dan laboran, serta bekerja dalam kelompok subtema di beberapa nagari sebagai bagian dari penerapan analisis spasial dan sosial dalam konteks wilayah.
Ketua Pelaksana KKL Aji Sulaksana, menyampaikan bahwa kehadiran para tokoh daerah, khususnya Wakil Bupati bersama istri, memberikan dorongan moral yang luar biasa bagi para mahasiswa.
“Kehadiran langsung dari Wakil Bupati, Camat, dan Kepala Sekolah sangat berarti bagi kami. Ini bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga kesempatan untuk membangun sinergi nyata antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat,” ungkapnya.
Mahasiswa tidak hanya menerapkan teori yang diperoleh di ruang kelas, tetapi juga belajar langsung dari dinamika sosial dan kondisi lingkungan setempat.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa sinergi antara dunia akademik, pemerintah, dan masyarakat dapat mendorong pemahaman spasial yang mendalam serta menghasilkan solusi kontekstual bagi pembangunan berkelanjutan di wilayah Pesisir Selatan.
Kegiatan hari kedua ditutup dengan sesi pemetaan partisipatif dan pengumpulan data sosial oleh masing-masing kelompok.
Semangat mahasiswa tetap tinggi karena rangkaian pengumpulan data lapangan masih akan berlanjut keesokan harinya, dengan harapan hasil yang diperoleh bisa menjadi rekomendasi ilmiah yang berdampak langsung bagi masyarakat dan pembangunan daerah.