• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

04 Mei 2015

274 kali dibaca

Editiawarman : Simulasi bencana mesti dimaksimalkan

Painan, Mei 2015.    

Wabup Pessel, Editiawarman meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memaksimalkan kegiatan simulasi bencana di setiap kecamatan dengan melibatkan semua unsur terkait.

Pasalnya, sebagian besar wilayah kabupaten ini rentan dilanda bencana, terutama banjir dan tanah longsor. "Karakteristik wilayah yang terdiri dari dataran rendah, perbukitan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat berpotensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, simulasi bencana perlu ditingkatkan," ujar Editiawarman, Senin (4/5).

Pessel lanjutnya, memiliki 15 kecamatan. Sedangkan yang rentan terhadap banjir hampir seluruh kecamatan. Makanya, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan tinggi.

Dijelaskan, banjir terjadi ketika intensitas hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap. "Sungai-sungai pada musim hujan mudah meluap. Sementara kecamatan yang berada di dataran rendah dan memiliki sungai yang tergolong besar rentan terhadap bencana banjir," ungkapnya.

Lebih lanjut menurut dia, kecamatan yang selalu menjadi langganan banjir adalah Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Pura, Pancung Soal, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah IV Hulu Tapan, Lunang dan Silaut.

Hanya satu kecamatan yang relatif aman terhadap banjir yakni Bayang Utara, sebab posisinya berada di ketinggian. Namun, kecamatan ini rentan akan bencana tanah longsor.

 "Terkait upaya tanggap bencana, BPBD telah memetakan daerah rawan banjir berdasarkan titik rawan yang terpantau setiap tahunnya. Begitu pula dengan daerah yang rawan ditimpa bencana longsor," jelasnya. (03)