Posyandu tidak lagi hanya dikenal sebagai tempat penimbangan balita atau imunisasi bulanan. Seiring perkembangan regulasi dan kebutuhan masyarakat, lembaga ini kini bertransformasi menjadi pusat pelayanan terpadu yang menyentuh berbagai aspek kehidupan. Melalui Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, posyandu diberi mandat baru untuk menjalankan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM), mencakup bidang kesehatan, pendidikan, sosial, perumahan rakyat, pekerjaan umum, serta ketertiban dan perlindungan masyarakat.
Transformasi ini menjadikan posyandu bukan sekadar unit kesehatan desa, melainkan simpul pembangunan yang langsung bersentuhan dengan warga. Keenam standar pelayanan itu mencerminkan kebutuhan mendasar masyarakat, yang pelaksanaannya di tingkat nagari sangat menentukan kualitas hidup warga sehari-hari.
1. Kesehatan
Posyandu tetap menjadi garda terdepan layanan kesehatan masyarakat. Di sinilah ibu hamil dipantau secara rutin, bayi dan balita ditimbang serta diimunisasi, hingga status gizi dipastikan terpenuhi. Lebih dari itu, posyandu juga memberi edukasi tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit menular, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat kesehatan dasar yang merata.
2. Pendidikan
Peran posyandu juga merambah bidang pendidikan, khususnya melalui integrasi dengan PAUD. Di sini, orang tua mendapatkan bimbingan tentang pola asuh, gizi anak, serta stimulasi tumbuh kembang sejak dini. Edukasi ini membantu anak-anak memiliki fondasi belajar yang lebih baik, sekaligus memperkuat kesadaran keluarga akan pentingnya pendidikan sejak usia emas.
3. Sosial
Dalam ranah sosial, posyandu hadir untuk memperkuat perlindungan masyarakat. Kader posyandu sering menjadi garda terdepan dalam mengenali dan mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Melalui konseling sederhana maupun kerja sama dengan instansi terkait, posyandu ikut membangun keluarga yang lebih harmonis, sekaligus menjadi jembatan menuju akses perlindungan sosial bagi warga yang membutuhkan.
4. Perumahan Rakyat
Rumah sehat adalah pondasi keluarga yang sehat. Posyandu berperan menyosialisasikan pentingnya lingkungan hunian yang bersih, akses air minum layak, sanitasi, hingga penggunaan jamban keluarga. Upaya kecil ini sangat menentukan dalam mencegah penyakit berbasis lingkungan, yang kerap luput dari perhatian masyarakat.
5. Pekerjaan Umum
Bidang pekerjaan umum biasanya identik dengan infrastruktur, namun posyandu juga memiliki peran edukatif di dalamnya. Melalui kegiatan penyuluhan, masyarakat diajak memahami pentingnya akses jalan desa, drainase, hingga sarana air bersih yang layak. Infrastruktur yang baik akan mempermudah akses menuju fasilitas kesehatan maupun pendidikan, sehingga kualitas hidup warga meningkat.
6. Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat
Sebagai daerah rawan bencana, Pesisir Selatan membutuhkan keluarga yang tanggap dan siap siaga. Posyandu mendukung hal ini dengan memberikan penyuluhan tentang mitigasi bencana, pola hidup aman, hingga solidaritas sosial ketika terjadi musibah. Dengan keterlibatan posyandu, kesiapsiagaan tidak lagi menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga tumbuh dari kesadaran warga di tingkat nagari.
Pandangan ini juga ditegaskan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesisir Selatan sekaligus Anggota DPR RI, Lisda Hendrajoni. Dalam acara pengukuhan dirinya sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Pesisir Selatan oleh Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Painan, Rabu (10/9/2025), ia menekankan pentingnya peran posyandu dalam enam layanan dasar tersebut. “Dulu posyandu dikenal sebatas pelayanan kesehatan dasar. Namun sekarang, posyandu hadir dalam setiap aspek kehidupan warga, mulai dari kesehatan, pendidikan anak, perlindungan sosial, hingga kesiapsiagaan menghadapi bencana. Semua itu bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim dalam kesempatan yang sama menggambarkan posyandu sebagai salah satu “mesin” pembangunan yang harus terus digerakkan agar daerah tidak tertinggal. Komitmen ini ditindaklanjuti dengan sosialisasi Tim Pembina Posyandu Kecamatan dan Nagari se-Kabupaten Pesisir Selatan, yang diikuti ratusan peserta dari berbagai tingkatan. Kegiatan tersebut memperkuat koordinasi lintas sektor agar enam SPM dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan.
Lebih dari sekadar ruang pelayanan, posyandu adalah simbol kebersamaan dan kepedulian. Di balik meja pencatatan, timbangan sederhana, hingga diskusi hangat antarwarga, tersimpan semangat gotong royong. Jika enam layanan dasar ini dijalankan secara konsisten, maka posyandu bukan hanya menjaga kesehatan, tetapi juga menumbuhkan generasi cerdas, keluarga tangguh, dan nagari yang sejahtera. Inilah fondasi pembangunan yang sesungguhnya dimulai dari tingkat paling dekat dengan rakyat, dari nagari untuk Indonesia.